Pilpres 2024
Andi Arief Sebut Soal Isu Jegal Anies Baswedan Jadi Capres, PDIP: Baca Aturan, Tak Perlu Nuduh-nuduh
Politisi Partai Demokrat Andi Arief menyebut soal isu jegal Anies Baswedan jadi Capres, PDIP pun bereaksi.
TRIBUNKALTIM.CO - Politisi Partai Demokrat Andi Arief menyebut soal isu jegal Anies Baswedan jadi Capres 2024, PDIP pun bereaksi.
Andi Arief lewat Twitter-nya mengaku mendengar ada upaya untuk menjegal Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Menanggapi pernyataan Andi Arief, Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul pun bereaksi.
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Kesamaan DKI Jakarta dengan Rotterdam saat Kunjungan Walikota Ahmed Aboutaleb
Baca juga: PAN Umumkan Usulan 9 Nama Capres 2024, Kader Bersorak-sorai Dengar Nama Anies Baswedan dan Ganjar
Bambang Pacul meminta elite Partai Demokrat Andi Arief memahami aturan main soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Pacul mengatakan hal itu merespons pengakuan Andi Arief terkait isu upaya menjegal koalisi yang mau mencapreskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sesama Ketua Bappilu, Pacul meminta Andi Arief agar memahami aturan mainnya terkait pencapresan.
"Kalau Pak Andi Arief Ketua Bappilu yang pertama dan paling utama pelajari tentu sama dengan saya, yaitu membaca rule of the game, aturan mainnya dibaca," kata Pacul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022).
"Rulenya kayak apa jadi dijegal atau menjegal dan sebagainya. Selama rulenya itu mendukung this is the game," sambungnya.
Karena itu, Pacul mengingatkan Andi Arief agar tak asal menuduh terkait pencapresan 2024.
"Ndak ada soal gitu jadi enggak perlu nuduh-nuduh. Menurut saya begitu beliau Ketua Bappilu, Bambang Pacul, Ketua Pemenangan Pemilu," ujarnya.
Sebelumnya, Andi Arief mengaku mendengar ada upaya untuk menjegal Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
"Saya mendengar ada upaya menjegal koalisi yang mencalonkan Anies (supaya) Anies tidak mendapat koalisi," kata dia dalam sebuah cuitan di Twitternya.
Baca juga: Jelang Lengser, Anies Baswedan Siap Cabut Pergub Era Ahok dan Atasi Polemik Penggusuran
Andi Arief lalu menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal elektabilitas tinggi belum tentu diusung partai politik (parpol).
Menurutnya, yang pantas mengatakan demikian adalah pengambil keputusan di partai.
"Siapa yang paling berhak bicara calon dengan elektabilitas tinggi belum tentu dicalonkan? Bukan Presiden, tapi pengambil keputusan di Partai," ucapnya.

Anies Baswedan Perlu Panggung Politik demi Jaga Elektabilitas Usai Lengser, Ini Kata Pengamat
Anies Baswedan perlu panggung politik demi jaga elektabilitas usai lengser dari Gubernur DKI Jakarta, ini kata pengamat.
Dua bulan lagi, Anies Baswedan akan lengser dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Seperti diketahui, hingga saat ini nama Anies Baswedan jadi salah satu calon yang selalu muncul di survei-survei Capres untuk Pilpres 2024.
Sejumlah partai politik juga sudah mulai terang-terangan mendukung Anies Baswedan, meski baru berupa usulan ke DPP.
Untuk menjaga elektabilitasnya tetap tinggi, Anies Baswedan memerlukan panggung politik, usai tak lagi berkuasa di Jakarta.
Baca juga: Jelang Lengser, Anies Baswedan Siap Cabut Pergub Era Ahok dan Atasi Polemik Penggusuran
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyebut ada dua hal yang perlu dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
Pertama, Anies perlu melobi para elite politik untuk mendapatkan kendaraan politik.
Pasalnya, orang nomor satu di DKI Jakarta menjadi kepala daerah dengan jalur profesional.
Kemudian, yang kedua yakni menaklukkan hati masyarakat Indonesia untuk mendulang suara.
"Kan dua yang harus dilakukan Anies.
Pertama mendapatkan tiket ya lobi-lobi elite, lobi-lobi kalangan atas.
Kedua menaklukkan pemilih, menaklukkan rakyat dengan cara menyapa masyarakat, menyapa rakyat, door to door, jalan-jalan ke desa menyapa masyarakat desa," ucapnya saat dihubungi, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: Anies Baswedan Dapat SP2 Jelang Lengser dari Gubernur DKI, Punya 9 PR di Jakarta
Hal ini harus dilakukan Anies guna menjaga elektabilitasnya setelah masa jabatannya berakhir.
Sehingga Anies harus memanfaatkan 'panggung' yang sudah disiapkan oleh para simpul relawan.
Atas alasan inilah, Ujang menduga Anies sudah terang-terang menghadiri acara yang dibuat oleh relawannya.
"Ya itu memang harus dilakukan hingga Pilpres kalau tidak ya sulit menaikan elektabilitas karena Anies di bulan Oktober 2022 akan selesai menjadi gubernur.
Jadi di situ kehilangan jabatan, power. Jadi perlu panggung-panggung politik.
Jadi panggung-panggung politik itu bisa jadi dari relawan untuk menaikan elektabilitas," pungkasnya.
Baca juga: Anies Baswedan Dapat SP2 Jelang Lengser dari Gubernur DKI, Punya 9 PR di Jakarta
DPRD Bahas Jadwal Rapat Paripurna Pemberhentian Anies-Riza
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta akan menggelar rapat badan musyawarah (bamus) di Grand Cempaka Resort, Cipayung, Bogor, Selasa (30/8/2022).
Rapat bamus digelar untuk menentukan jadwal rapat paripurna terkait pemberhentian Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria.
"Dibamuskan dulu," kata Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, Jumat (26/8/2022), dilansir dari Kompas.com.
Prasetyo menjelaskan, mekanisme ini berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Baca juga: PDIP Temui Nasdem, Duet Anies-Puan Mencuat, Ini Kata Politisi Nasdem: Peluang Capres Masih Terbuka
Dalam UU Pemerintahan Daerah, pemberhentian gubernur dan wakil gubernur harus diusulkan melalui DPRD.
Kemudian, usul pemberhentian itu disampaikan ke Presiden Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Saat menyampaikan usulan pimpinan DPRD harus melampirkan risalah dan berita acara rapat paripurna.
Prasetyo mengatakan, usulan pemberhentian harus disampaikam ke Mendagri paling lambat 30 hari sebelum berakhirnya masa jabatan.
Adapun masa jabatan Anies dan Riza akan berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang. Posisi gubernur akan diisi oleh penjabat (Pj) gubernur yang dipilih oleh presiden. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Masa Jabatan Bakal Berakhir, Pengamat Nilai 2 Hal Ini Perlu Digeber Anies Demi Jaga Elektabilitas
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggapi Soal Isu Jegal Anies Baswedan Capres, PDIP Minta Elite Demokrat Pahami Aturan Main, https://www.tribunnews.com/nasional/2022/08/29/tanggapi-soal-isu-jegal-anies-baswedan-capres-pdip-minta-elite-demokrat-pahami-aturan-main.