Berita Internasional Terkini

NATO Peringatkan Akan Ancaman Kepentingan Rusia dan Cina di Wilayah Arktik, Penumpukan Militer

NATO tegaskan adanya ancaman baru soal kepentingan Rusia dan Cina di wilayah Arktik, ada penumpukan militer.

Alexei Druzhinin / Sputnik / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Cina Xi Jinping (kanan), ancaman kepentingan Rusia dan Cina kembali terjadi khususnya di wilayah Arktik pasalnya terdapat penumpukan militer hingga NATO memberikan peringatan keras. 

TRIBUNKALTIM.CO - Diketahui bahwa hubungan Cina dan Rusia makin erat bahkan negara tirai bambu itu juga memberikan pernyataannya untuk melakukan latihan militer bersama dengan Rusia.

Lantaran hubungan yang makin erat antara Cina dan Rusia itu, NATO dengan tegas memberikan peringatannya soal wilayah Arktik.

Di mana saat ini wilayah Arktik kembali terancam akibat adanya kepentingan Rusia dan Cina bahkan wilayah tersebut nampak adanya penumpukan militer.

Baca juga: Rusia Tak Bakal Hentikan Perang Meski Ukraina tak Jadi Masuk NATO

Hal itu diungkapkan langsung oleh  Sekretaris Jenderal NATO,  Jens Stoltenberg.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg memperingatkan tentang adanya penumpukan militer Rusia di Kutub Utara.

Dan minat Cina yang meningkat di bagian dunia itu.

Baca juga: RUSIA tak Akan Hentikan Perang Walau Ukraina Putuskan Batal Masuk NATO: Tak Cukup Bangun Perdamaian

Sebagaimana dilansir dari voanews, selama kunjungan ke utara Kanada, Stoltenberg mengatakan jalur terpendek ke Amerika Utara untuk rudal.

Dan pembom Rusia adalah di Kutub Utara. 

Stoltenberg mengatakan Rusia telah membentuk Komando Arktik baru dan telah membuka ratusan situs militer Arktik baru dan bekas era Soviet.

Termasuk lapangan terbang dan pelabuhan laut dalam.

"Kami melihat penumpukan militer Rusia yang signifikan dengan pangkalan baru, sistem senjata baru, dan juga menggunakan High North sebagai tempat uji coba untuk senjata paling canggih mereka, termasuk rudal hipersonik," kata Stoltenberg dikutip dari voanews, Jumat (26/8/2022).

Stoltenberg juga mencatat Cina telah menyatakan dirinya sebagai negara dekat Arktik.

Stoltenberg juga mengatakan Beijing berencana untuk membangun pemecah es terbesar di dunia dan menghabiskan puluhan miliar dolar untuk proyek energi, infrastruktur dan penelitian di utara.

"Beijing dan Moskow juga telah berjanji untuk mengintensifkan kerja sama praktis di Kutub Utara.

Ini merupakan bagian dari kemitraan strategis yang mendalam yang menantang nilai dan kepentingan kami," kata Stoltenberg.

(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved