Berita Kukar Terkini
2 Kapal Ketinting Tabrakan di Sungai Mahakam, Seorang ABK Tenggelam dan Hilang
Seorang Anak Buah Kapal (ABK) tenggelam dan menghilang usai insiden tabrakan antarketinting di perairan Sungai Mahakam.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Seorang Anak Buah Kapal (ABK) tenggelam dan menghilang usai insiden tabrakan antarketinting di perairan Sungai Mahakam.
Kapolsek Kota Bangun, AKP Agus Fitriyadi membenarkan hal tersebut.
Dia mengatakan, insiden itu terjadi di Desa Kota Bangun Ilir, Rabu (31/8/2022), pukul 20.00 Wita malam.
“Iya ada kecelakaan air semalam, sekarang masih dicari,” ujarnya, Kamis (1/9/2022).
Awalnya, korban Taufik Fahroji (21) bersama saksi Agus Mera (35) berada di Kapal Sumber Rejeki. Keduanya memutuskan beranjak ke perkampungan untuk membeli obat nyamuk dan rokok.
Baca juga: NEWS VIDEO Tabrakan Kapal di Perairan Balongan, 2 Korban Ditemukan Meninggal Dunia
Kedua laki-laki itu pun pergi menggunakan ketinting milik ayah korban, Subhan (49). Perahunya dikemudikan langsung oleh korban.
“Mereka menggunakan perahu ces milik orang tua korban,” tuturnya.
Setelah membeli keperluannya, Taufik dan Agus pun segera menaiki ketinting dengan tujuan kembali ke dok kapal.
Sekira 30 menit berselang, tiba-tiba ada ketinting lain datang dari arah berlawanan. Ketinting itu dikendarai oleh Abu Talib (20).
Sayangnya, ketinting yang dikendarai itu tidak memiliki lampu penerangan. Dengan kondisi sungai yang gelap, ketinting milik Abu Talib menabrak ketinting yang dikendarai Taufik dan Agus.
Peristiwa ini membuat ketinting yang dikendarai korban pun terbalik. Hal tersebut menyebabkan korban dan Agus terjatuh ke sungai.
Baca juga: 4 Orang Tewas karena Tenggelam, Basarnas Ingatkan Sungai Mahakam Bukan Tempat Berenang
“Ketinting Abu Talib menabrak (ketinting) korban. Akhirnya mereka berdua langsung jatuh ke sungai,” katanya.
Saat itu juga, Abu Talib langsung berbalik arah untuk mendatangi Taufik dan Agus, dengan tujuan menolong keduanya.
Namun, ia hanya berhasil menyelamatkan Agus, karena korban sudah terbawa arus yang deras dan tenggelam.
“Ternyata korban sudah tenggelam dan tidak muncul lagi. Arus sungainya deras. Selanjutnya Agus langsung minta tolong ke orangtua korban,” ujarnya.