Virus Corona

Kasus Covid Hari Ini, Ngerinya Kondisi Chengdu Saat Lockdown Gara-gara Corona, Warga Timbun Makanan

Kasus Covid Hari Ini, Terkuak Ngerinya Kondisi Chengdu, Warga Timbun Makanan Saat Lockdown Karena Virus Corona 

Editor: Doan Pardede
Freepik.com
Ilustrasi - Kasus Covid Hari Ini, Terkuak Ngerinya Kondisi Chengdu, Warga Timbun Makanan Saat Lockdown Karena Virus Corona  

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus Covid hari ini, terkuak ngerinya kondisi Chengdu, China gara-gara lockdown akibat virus Corona, warga sampai timbun makanan.

Dilansir What's on Weibo, sebuah kota Metropolitan di China, Chengdu, memberlakukan "tinggal di rumah" mulai Kamis (1/9/2022) pukul 18.00 waktu setempat.

Langkah itu diambil pemerintah karena meningkatnya kasus Covid-19 di sana.

Pemerintah juga menggencarkan testing atau pengujian massal di kota itu mulai 1-4 September 2022.

Baca juga: WHO Sampaikan Kabar Gembira Soal Virus Corona di Dunia, Singgung Pentingnya Vaksinasi Covid-19

Selama tujuh hari terakhir, kota tersebut melaporkan total 606 kasus positif baru, hampir sepertiga dari semua kasus baru yang dilaporkan di daratan China minggu ini.

Sementara itu, dilansir Channel News Asia, Kamis (1/9/2022), Chengdu melaporkan 157 kasus pada hari Rabu (31/8/2022).

Masyarakat ramai membicarakan hal tersebut melalui media sosial Weibo.

Bahkan ada yang sudah menyebarkan rumor lockdown pada 29 Agustus atau 3 hari sebelumnya.

Hal itu memicu kepanikan warga Chengdu. Orang-orang beramai-ramai menimbun barang.

Ada yang menimbun daging, sayuran, dan bahkan ayam hidup.

"Saya menunggu dalam antrian yang sangat panjang untuk mendapatkan bahan makanan di dekat rumah saya," kata insinyur berusia 28 tahun Kya Zhang sepeti dilansir Kompas.com.

Pembatasan di Chengdu membuat karyawan yang bekerja di sektor tidak esensial melakukan WFH atau bekerja dari rumah.

Orang yang akan meninggalkan kompleks perumahan mereka untuk kunjungan ke rumah sakit atau kebutuhan khusus lainnya wajib lapor atau mendapatkan persetujuan dari staf lingkungan.

Perusahaan industri yang bergerak di bidang manufaktur penting dan mampu mengelola dibebaskan dari persyaratan kerja dari rumah.

Selain itu penerbangan dari dan ke Chengdu secara dramatis dibatasi.

Baca juga: Terbaru! Apakah Covid 19 Sama dengan SARS? Kenali Lebih Jauh tentang Virus Corona dan Gejalannya

Bahaya Virus Corona Varian Terbaru, Gejala atau Ciri Ciri Bila Terinfeksi Mirip SARS

Terkuak bahaya Virus Corona varian terbaru dan gejala atau ciri ciri bila terinfeksi mirip SARS.

Ulasan bahaya Virus Corona varian terbaru dimana gejala atau ciri ciri terinfeksi mirip SARS sedang menjadi sorotan saat ini.

Virus corona baru ditemukan oleh para ilmuwan di Zoonosis Science Center di Uppsala University.

Bukan hanya kelelawar yang disebut dapat membawa virus corona, tapi juga hewan pengerat seperti tikus dan mencit.

Virus corona baru ini ditemukan di antara tikus kecil berbulu merah-cokelat dan terdapat bercak abu-abu.

Para peneliti menamai virus ini Grimsö, sesuai dengan nama lokasi ditemukannya virus tersebut.

“Antara 2015 dan 2017, kami secara konsisten menemukan apa yang disebut ‘Virus Grimsö’ di 3,4persen tikus, yang menunjukkan bahwa virus itu tersebar luas dan umum di tikus tepi sungai Swedia,” kata Ake Lundkvist Profesor virologi, dikutip dari PHYS.org, Senin (6/6/2022) seperti dilansir GRID.ID.

Dia melakukan penelitian ini bersama Jiaxin Ling dan Anishia Wasberg, mahasiswa doktoral dan penulis pertama.

Dalam penelitian ini, mereka memeriksa 450 tikus liar yang ada di barat Stockholm, yakni Grimsö.

Tim peneliti kemudian menemukan betacoronavirus baru yang beredar pada 3,4persen sampel yang sudah diteliti.

Betacoronavirus biasanya ditemukan di antara kelelawar dan hewan pengerat.

Jika tertular pada manusia, maka bisa menyebabkan flu biasa ataupun masalah pernapasan seperti yang dilakukan SARS-CoV-2.

Peneliti masih belum tahu, apakah virus corona baru ini berbahaya bagi manusia.

Baca juga: Terbaru 2022! Lengkap Karakteristik Virus Corona, Asal Mula Nama, Cara Penularan Covid-19 dan Ukuran

Namun, ini tetap bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus yang dibawa hewan liar, terutama yang hidup di lingkungan sekitar.

“Kami masih belum tahu potensi ancaman apa yang mungkin ditimbulkan virus Grimsö terhadap kesehatan masyarakat,” kata Ake dikutip dari Science Alert, Senin (6/6/2022).

Dia menambahkan, “Namun, berdasarkan pengamatan kami dan virus corona sebelumnya yang diidentifikasi di antara tikus pinggir sungai, ada alasan bagus untuk terus memantau virus corona di antara hewan pengerat liar.”

Tikus yang hidup di pinggiran sungai, merupakan hewan pengerat yang paling umum ditemukan di Eropa.

Sering kali bersinggungan dengan manusia dan mereka membawa virus Puumala, yang menyebabkan demam berdarah yang dikenal dengan nephropathia epidemia.

Ketika mencari perlindungan, biasanya hewan pengerat seperti tikus ini akan bermukim di bangunan-bangunan tertentu.

Kondisi tersebut, tentunya dapat meningkatkan risiko manusia tertular oleh penyakit yang dibawanya.

Virus corona baru yang ditemukan pada tikus memang belum ada yang menginfeksi manusia. Tapi, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan untuk mencegah wabah lebih lanjut.

“Mengingat bahwa tikus pinggir sungai adalah salah satu spesies hewan pengerat yang paling umum di Swedia dan Eropa, temuan kami menunjukkan bahwa virus Grimsö mungkin beredar luas di pinggiran dan lebih jauh menunjukkan pentingnya pengawasan sentinel virus corona pada hewan mamalia kecil liar, terutama tikus liar,” pungkas mereka.

Baca juga: Rekor Baru Tercipta! Kabar Gembira dari Update Virus Corona Indonesia Hari Ini, Jakarta Disorot Lagi

Beberapa belakangan terakhir ini dunia kembali dihebohkan dengan munculnya subvarian baru Covid-19 yakni Omicron BA.4 dan BA.5.

Subvarian tersebut muncul saat penanganan Covid-19 di dunia dalam kondisi yang membaik.

Dua subvarian Covid-19 baru ini memiliki daya penularan yang tinggi.

Selain itu, masa inkubasi virus tersebut hanyalah selama 3 hari saja sampai timbulnya gejala.

Baca juga: Anda Termasuk? Ini Tipe Orang Kebal Virus Corona dan Update Corona Hari Ini di Indonesia & Dunia 

Kedua subvarian ini disebut-sebut telah menjadi biang kerok kasus Covid-19 di Tanah Air kembali menanjak.

Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 nasional bahkan nyaris menembus angka 3.000 kasus.

Mengingat, penularannya yang cukup cepat, karena itu masyarakat perlu mengetahui ciri virus ini dan mewaspadai gejalanya.

Epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyebut gejala subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak lebih ringan dibandingkan varian Covid-19 lainnya.

Gejala yang relatif ringan itu pada dasarnya disebabkan oleh imunitas masyarakat yang sudah terbentuk terhadap COVID-19.

"Omicron ini bukan lebih ringan, tapi yang menjadi penyebab terkesan ringan adalah karena imunitas yang sudah terbentuk," beber Dicky, seperti dikutip Senin (11/7/2022);

"Kalau ini menimpanya ketika kita di situasi yang sama imunitas seperti Delta datang, kematiannya akan jauh lebih besar ketika BA.4 dan BA.5 ini datang. Kita beruntung ini datang setelah gelombang Delta," tambahnya.

Berikut ciri-ciri virus Corona Omicron BA.4 dan BA.5 umumnya mirip dengan varian Covid-19 lainnya, seperti:

Batuk: 89persen

Fatigue atau kelelahan: 65persen

Hidung tersumbat atau rinore: 59persen

Demam: 38persen

Mual atau muntah: 22persen

Sesak nafas: 16persen

Diare: 11persen

Anosmia atau ageusia: 8persen.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved