Berita Nasional Terkini

ILC: Saor Siagian dan Taufik Basari Debat Soal Hukuman yang Tepat untuk Ferdy Sambo

Saor Siagian dan Taufik Basari debat di ILC soal hukuman yang tepat untuk Ferdy Sambo atas kasus pembunuhan pada Brigadir Joshua

YouTube Indonesia Lawyers Club
Saor Siagian dan Taufik Basari saat tampil di ILC yang membahas tentang hukuman yang tepat diberikan kepada Ferdy Sambo atas pembunuhan pada Brigadir Joshua. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inisiator Tampak Saor Siagian dan Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari blak-blakan di Indonesia Lawyers Club (ILC) soal hukuman yang tepat untuk Ferdy Sambo atas kasus pembunuhan pada Brigadir Joshua.

Disampaikan Saor Siagian kepada Karni Ilyas dan bintang tamu llyas lainnya bahwa Ferdy Sambo harus dihukum mati atas perbuatannnya.

"Demi keadilan menurut saya yang cocok adalah hukuman mati, karena apa? Saya kira kalau kemudian beliau ini kemudian masih katakanlah dikasih hukuman yang kurang dari itu, mungkin saja nanti banyak korban-korban lagi," kata Saor Siagian dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Minggu (4/9/2022).

Diakui Saor Siagian, apa dilakukan Ferdy Sambo kepada Brigadir Joshua adalah kejahatan yang paling besar dalam perjalanan bangsa Indonesia.

"Jadi hanya orang yang tidak beradab, hanya zaman batu, hanya zaman peradaban yang belum ada peradaban manusia, kemudian atas nama emosi, kemudian atas nama apa yang tadi itu melakukan perencanaan pembunuhan," tutur Saor Siagaan.

"Apalagi Kadiv Propam bang Karni, dia belajar empat tahun di Akpol, dia hampir 20 tahun berprofesi sebagai penegak hukum karena sebagian waktunya adalah reserse, di reserse adalah penegak hukum," lanjutnya.

Baca juga: Desmond Mahesa di ILC: Kasus Brigadir Joshua dan KM 50 By Design, Tapi Kultur yang Buat Jadi Lain

Oleh karena itu, Saor Siagian menganggap apabila hukuman mati yang harusnya diberikan kepada Ferdy Sambo dikurangi, maka sama halnya ada orang di depan mata melakukan kejahatan tapi berdalih dengan beberapa alasan.

Terlebih lagi, ia menilai bagaimana Ferdy Sambo melibatkan keluarganya dalam kasus Brigadir Joshua.

"Dia melibatkan istrinya untuk mau melepaskan jerat hukumnya, dia melibatkan anak-anaknya untuk melepaskan jerat hukumnya dengan cara melakukan pembunuhan kepada stafnya, orang yang paling dekat dengan dia," ujar Siagian.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari mengatakan bahwa ia tidak ingin mendahului proses peradilan.

Baca juga: Komisi III dan Komnas HAM di ILC Sepakat Kasus KM 50 Dibongkar Lagi, Ahmad Taufan: Info Ada di Kita

Meskipun Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan kepada Brigadir Joshua yang sangat jahat itu, ia tetap menolak hukuman mati.

"Buat saya apa hukuman yang maksimal seseoarang di Indonesia ini, seumur hidup. Jadi maksimal betul, tapi bagi saya maksimal ukurannya adalah seumur hidup,"tutur Taufik Basari.

"Buat saya kita tidak boleh bisa playing God, kita bisa menjadi seperti Tuhan yang bisa menentukan kapan hidup dan matinya seseorang, kita tidak harus bilang 'kamu harus mati 1 bulan lagi, kamu harus mati besok, kamu harus mati tahun depan," lanjutnya.

Ditambahkan, membunuhuh harus dibalas dengan membunh bagi Taufik Basari adalah sama saja seperti bentuk kekerasan yang tidak pernah berhenti.

Terkait hal itu, Saor Siagian tidak menampik kalau dunia ini masih ada mazhab yang setuju dengan hukuman mati dan juga hukuman seumur hidup.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved