Berita DPRD Kukar
Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM, DPRD Kukar Bersurat ke Senayan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara memberi respons terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara memberi respons terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa.
Diketahui, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kukar Menolak (AKM) itu menolak keras kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Massa yang menyuarakan aksi protes terhadap kenaikan harga BBM ini pun disambut langsung oleh Wakil Ketua III DPRD Kukar, Siswo Cahyono.
Dalam kesempatan itu, Siswo mengatakan, DPRD Kukar akan memberikan catatan dan bersurat untuk ditujukan ke wakil rakyat di Senayan.
"Bahwa, kebijakan kenaikan harga BBM mendapat penolakan keras dari warga Kukar," kata Siswo saat ditemui TribunKaltim.co, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM, Ratusan Mahasiswa Kutai Kartanegara Geruduk Kantor DPRD Kukar
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai keputusan Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi, Pertalite dan Solar tidak pro rakyat.
Sebagaimana diketahui, penyesuaian harga BBM terbaru yang telah diumumkan yakni, harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Kemudian, harga solar subsidi dari Rp 5.150 per liter kini menjadi Rp 6.800 per liter. Sedangkan harga Pertamax dari Rp 12.500 naik menjadi Rp 14.500 per liter.
Kebijakan ini menimbulkan gejolak di masyarakat, termasuk Kota Raja. Mengingat, akan ada efek domino yang dirasakan warga, seperti terkereknya harga kebutuhan bahan pokok.
"Kenaikan BBM ini memang berimbas kepada semua harga termasuk bapok. Angkutan tidak mungkin gunakan dexlite, mereka yang antre solar sudah sulit. Jelas akan berimbas pada transportasi," jelasnya.
Baca juga: DPRD Kukar Perjuangkan Listrik Hingga Balikpapan, 5 Desa di Wilayah Hulu Teraliri Listrik Tahun Ini
Menurut Siswo, kebijakan ini akan membuat dampak kesengsaraan terhadap rakyat kecil dan menengah seperti buruh, supir angkutan umum, ojek online, dan lainnya.
"Karena ini kebijakan pusat kami mengapresiasi kepada mahasiswa yang sudah bersuara. Karena kebijakan kenaikan harga BBM ini membuat angka kemisminan semakin tinggi," ucapnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.