Berita Kukar Terkini

Demo Tolak Kenaikan BBM, Ratusan Mahasiswa Kutai Kartanegara Geruduk Kantor DPRD Kukar

Aliansi Kukar Menolak (AKM) menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPRD Kukar.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Aliansi Kukar Menolak (AKM) menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPRD Kukar. (TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Aliansi Kukar Menolak (AKM) menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPRD Kukar.

Unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa dalam menolak kenaikan harga BBM di depan kantor wakil rakyat itu sempat diwarnai kericuhan.

Massa aksi yang membakar ban bekas hingga menimbulkan letupan, seketika tak terima saat hendak dipadamkan. Mereka pun sempat saling dorong dengan polisi.

Demonstrasi kali ini dilakukan ratusan mahasiswa dari sejumlah organisasi. Di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.

Baca juga: Imbas Harga BBM Naik di Kutim, Tarif Angkot di Sangatta Meningkat Jadi Rp 7 Ribu

Mereka mengawali aksinya dengan berjalan kaki dari Taman Kota Raja hingga ke depan kantor DPRD Kukar di Jalan RW Monginsidi, Timbau, Tenggarong.

"Di mata kami kenaikan BBM menambah derita masyarakat menengah ke bawah dan pelaku UMKM, apalagi ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih dari pandemi," ujar salah satu orator Andika Abbas, Selasa (6/9/2022).

Dalam aksi tersebut, mahasiswa memiliki senumlah tuntutan. Di antaranya menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kenaikan harga BBM justru akan meningkatkan jumlah kemiskinan di Indonesia," terangnya.

Baca juga: Warga Kecamatan Mook Manar Bulatn Kubar Senang, Jalan Penyeberangan Sungai Merah Diperbaiki

Mahasiswa juga mendorong pemerintah benar-benar mengawal subsidi BBM agar tepat sasaran. Bukan malah membuat kebijakan menaikkan harga BBM.

Kebijakan ini pasti menghasilkan efek domino pada kebutuhan-kebutuhan pokok yang harganya akan ikut merangkak naik.

Ketiga, mahasiswa di Kutai Kartanegara juga mendesak polri mencegah mafia penimbunan BBM bersubsidi di Indonesia dan keterbukaan distribusi BBM.

Baca juga: Kunjungi Kaltim, Menteri Energi Uni Eropa Dorong Penggunaan Energi Terbarukan di IKN

"Maka kami AKM mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengawal dan memperjuangkan hak yang dirampas," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, per tanggal 3 September 2022 pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi dan beberapa bahan bakar non subsidi.

Di antaranya pertalite dari dari harga Rp 7.650 naik menjadi 10.000 Ribu , solar naik dari Rp 5.150 naik menjadi Rp 6.800 dan pertamax non subsidi juga mengalai kenaikan dari harga Rp 12.500 menjadi Rp 14.500. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved