Berita Samarinda Terkini
Asyiknya Berlatih Wing Chun, Olahraga Bela Diri yang Rileks
Untuk latihan Wing Chun di Samarinda, Kalimantan Timur dilaksanakan semingu dua kali, yakni tiap hari Selasa dan Jumat.
Penulis: Nevrianto | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh bisa berawal dari minat kemudian menjadi hobi untuk menggelutinya.
Dari rasa penasaran dan kesukaan terhadap tokoh film bela diri, dapat menjadikan seseorang maupun kelompok mengikuti olahraga bela diri tersebut.
Atlet yang juga pelatih Tradisional Ip Man Wing Chun Kaltim dari Samarinda, Wahyu Hidayat, punya minat pada bela diri yang ditemukan biksuni kemudian dilestarikan grandmaster Ip Man, sebagai guru dari maestro bela diri sekaligus aktor Bruce Lee.
Untuk latihan Wing Chun di Samarinda, Kalimantan Timur dilaksanakan semingu dua kali, yakni tiap hari Selasa dan Jumat.
Lokasinya di Jalan Manunggal, Gang 14, RT 077, Kelurahan Loa Bakung, Samarinda.
Latihan Wing Chun di Samarinda digelar setiap pukul 08.00 Wita di halaman rumah dengan jumlah murid 25 orang, usia 23-30 tahun, baik laki-laki maupun perempuan.
"Saya belajar Wing Chun Tradisional Ip Man ini dari guru saya, cuma untuk sekarang dia beda aliran ke Wushu. Jadi di Samarinda ini sekarang saya megang atau memanajemen Tradisional Ip Man melanjutkannya," tutur Wahyu Hidayat, Kamis (8/9/2022).
Baca juga: Polres Paser dan Jajaran Polsek Bagi Sembako buat Warga Terdampak Kenaikan Harga BBM
Wahyu menuturkan, selain di Samarinda, pusat pelatihan Wing Chun juga ada di Balikpapan.
"Kalau di Balikpapan yang megang Xiu Ming dan mas Mudji," katanya.
Wahyu pernah mengikuti Kejurnas tahun 2018 di Jogja.
"Saya mewakili Kaltim kemarin juara tiga lawan Malaysia. Itu pertama kali, ikut latihan Wing Chun belum jadi atlet. Semenjak ada turnamen saya daftarkan diri jadi atlet, ikut kejurnas. Untuk bela diri Wing Chun tak ada batasan umur," tuturnya.
Tokoh Ip Man memang jadi alasan Wahyu mengikuti Wing Chun, yang kini juga diminati banyak rekan-rekannya dari berbagai profesi.
"Karena saya tertarik nonton filmnya Ip Man waktu dulu. Dari situ saya tertarik ikut bela diri Wing Chun. Seni bela diri Wing Chun ini enak dilihat dan relax. Olahraganya tidak terlalu keras, juga untuk mau belajar, di situ sisi ketertarikan saya," ungkapnya.
Baca juga: Festival Sandeq 2022, Awal Kerjasama Antar Kaltim dan Sulbar
Sebelum menekuni Wing Chun, Wahyu punya pengalaman bela diri Karate. Namun, bela diri itu hanya dia tekuni sampai usia SMP.
Sejak dari situ dia kemudian beralih memilih Wing Chun.
"Yang saya harapkan semoga banyak altet-atlet Wing Chun generasi baru, anak muda bisa terjun mewakili Kaltim dan Indonesia. Semoga cabang tradisional Ip Man ini juga bisa masuk KONI," katanya.
Harapan tersebut sama seperti tekad Ketua Umum Federasi Wing Chun Indonesia (FWCI), Yaqut Cholil Qoumas, yang akan terus mengembangkan Wing Chun agar makin diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia dan mendorong agar atlet Wing Chun Indonesia terus berprestasi dan mempertahankan gelar juara dunia.
Sementara, Sekretaris DPD FWCI Kaltim yang juga Ketua DPC Tradisional Ip Man Wing Chun (TIMWC) Kota Balikpapan, Mudji Fajar Wanta, menceritakan pengalamannya belajar Wing Chun dari Sifu Martin Kusuma.
Motivasinya tidak lain ingin memajukan olahraga Indonesia melalui Wing Chun.
"Kita saling kontak penggemar film Ip Man dan cari tahu bela diri seperti di film Ip Man, ternyata ada dan digeluti hingga kini jalan empat tahun.
"Saya ingin sumbangsih guna mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di bidang olahraga sekaligus seni bela diri yang sudah jelas kiblatnya dari grandmaster Ip Man melalui induk organisasi skala dunia yang pertama didirikan oleh beliau di Hongkong, Ving Tsun Athletic Association (VTA).
"Harapannya, warga Kaltim dan khususnya Balikpapan terdiri dari karyawan swasta, pengusaha, ibu rumah tangga, hingga profesional bisa bedakan induk organisasi antara Wing Chun dan Wushu."
Baca juga: Polisi Tembakkan Water Canon ke Massa Aksi yang Ricuh, Seorang Pendemo Dilarikan ke RS
Di Balikpapan, kata Mudji, murid peminat Wing Chun kini ada 15 anak-anak dan 5 orang dewasa.
Seluruh perguruan Wing Chun aliran Ip Man bernaung dalam Federasi Wing Chun Indonesia (FWCI). Sedangkan Wushu bernaung di Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI).
"Kita ingin melahirkan atlet berprestasi agar bisa membawa nama Kaltim dan Kota Balikpapan ke dalam kejuaraan nasional hingga level internasional," ungkap Mudji. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.