Berita DPRD Samarinda
Anggota Komisi III DPRD Samarinda Novan Syahroni Buka Suara Soal Proyek Terowongan Gunung Manggah
Anggota Komisi III DPRD Samarinda Novan Syahroni menginformasikan ketersediaan anggaran proyek terowongan Gunung Manggah.
Penulis: Sarikatunnisa | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Novan Syahroni menginformasikan ketersediaan anggaran proyek terowongan Gunung Manggah yang digadang-gadang akan menjadi mahakarya Pemkot periode Andi Harun Rusmadi Wongso.
Ia menuturkan bahwa proyek multiyears Pemkot Samarinda tersebut telah melewati tahap perencanaan sehingga tinggal menunggu realisasi.
"Perencanaan nya sudah selesai dan tinggal pelaksanaan fisik," ujar Novan.
Pembangunan nantinya akan dilaksanakan secara bertahap dengan memanfaatkan tiga sumber dana yaitu APBD murni Pemkot Samarinda, bantuan dari Provinsi, dan bantuan dari Pemerintah Pusat.
Baca juga: Polsek Samboja Bongkar Penimbun Solar Bersubsidi, 365 Liter Dijual ke Supir Truk Pasir
"Memang yang pertama yang namanya multiyears ini kan bertahap, yang pertama dana APBD murni kita sendiri, terus bantuan provinsi dan bantuan pusat," jelasnya.
Novan menerangkan bahwa saat ini yang baru dapat dipastikan adalah anggaran dari pemerintah kota.
Sementara anggaran dari Pemprov dan pemerintah pusat masih dalam status menunggu kejelasan.
"Hari ini yang belum bisa dipastikan itu apakah dari provinsi dan pusat ini sudah sesuai dengan perjanjiannya itu membantu multiyears itu di terowongan," katanya.
Baca juga: Dinilai Tak Efektif, DPRD Balikpapan Usul Anggaran Seragam Gratis Dialihkan Untuk Bangun Sekolah
Ia menyampaikan bahwa Wali Kota Samarinda Andi Harun optimis proyek mahakarya tersebut bisa terealisasi tepat waktu.
"Nah kalau pemkot sendiri sudah melaksanakan dan memang pak wali juga optimis bahwa itu bisa terealisasi tempat waktu," ujarnya.
Proyek multiyears itu diproyeksikan akan selesai di tahun 2024, sehingga dana akan dikucurkan secara bertahap selama tiga tahun.
Baca juga: Kader PKS Samarinda Turun ke Jalan, Gelar Flashmob Tolak Kenaikan BBM
Dengan perkiraan akan memakan anggaran sebesar Rp 400 miliar dan berpotensi akan membengkak karena inflasi.
"Kita lihat lagi, dengan kondisi seperti ini malah bisa lebih bengkak, kenapa karena acuan harga kita 2022 ya dari kementerian PU, dengan inflasi ini mungkin PU akan mengeluarkan acuan lagi 2023, harga terbaru dan menyesuaikan kalau gak, gak ada yang mau ikut lelang," pungkasnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.