IKN Nusantara
Cocok Diterapkan di IKN Nusantara, Uni Eropa Tawarkan Energi Bersih dan Terbarukan
Cocok diterapkan di IKN Nusantara, Uni Eropa tawarkan energi bersih dan terbarukan
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Uni Eropa menawarkan transisi energi bersih dan terbarukan untuk Indonesia.
Kondisi demikian dinilai cocok diterapkan di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.
Diketahui, Presiden Jokowi menegaskan IKN Nusantara akan berkonsep smart forest city.
Menteri Energi Uni Eropa (European Union), H.E. Kadri Simson datang ke Balikpapan untuk mendiskusikan potensi kerja sama transisi energi bersih dan berkeadilan antara Uni Eropa dan Provinsi Kalimantan Timur, pada Minggu (4/9/2022) lalu.
Baca juga: 5 Negara Asia Jadi Calon Investor IKN Nusantara, Eropa Juga Banyak Berminat
Rombongan tersebut disambut oleh pihak pemerintah daerah Kalimantan Timur yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
“Transisi ke sumber energi yang lebih bersih tak hanya penting untuk mengatasi perubahan iklim, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melindungi lingkungan.
Uni Eropa telah berkomitmen untuk mencapai netralitas iklim pada tahun 2050 dan secara signifikan meningkatkan bauran energi terbarukan dan efisiensi energi pada tahun 2030," jelas Simson pada siaran pers tang diterima TribunKaltim.co, Selasa (5/9/2022).
Menurutnya, untuk memastikan transisi energi di tingkat global, pihaknya perlu bekerja sama dengan mitra di seluruh dunia, dan Indonesia adalah negara kunci dalam hal ini.
Untuk mempercepat transisi energi, Uni Eropa telah mengembangkan berbagai kebijakan guna mendukung peluncuran proyek energi terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil secara bertahap.
Paket kebijakan ‘Fit for 55' khususnya, dilengkapi dengan serangkaian tindakan spesifik di masing-masing sektor untuk memastikan kemajuan dalam transisi energi di semua sektor ekonomi, termasuk industri, bangunan, pemanas dan pendingin, serta transportasi.
Ia pun menjelaskan, implementasi paket tersebut akan mengurangi emisi gas rumah kaca Uni Eropa sebesar 55 persen pada tahun 2030.
Rencana ‘REPowerEU’ akan semakin mempercepat transisi energi bersih dengan prosedur perizinan yang lebih cepat dan penyebaran tenaga surya, biometana, hidrogen terbarukan, dan heatpumps yang lebih besar.
Dalam diskusi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur hari ini, Simson menekankan kesiapan Uni Eropa untuk bekerja sama dengan mitra internasional, seperti Indonesia, dalam transisi hijau dan adil.
“Uni Eropa memiliki banyak pengalaman dalam menghijaukan sistem energi kami dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Saya di sini hari ini untuk belajar bagaimana pengalaman ini dapat bermanfaat bagi Indonesia dan Kalimantan.
Energi terbarukan, infrastruktur hijau, dan efisiensi energi adalah area untuk investasi yang produktif dan berkelanjutan dan ini sangat tepat waktu dengan rencana relokasi Indonesia untuk ibu kota baru di Kalimantan,” jelasnya.
Kunjungan rombongan tersebut merupakan bagian kehadiran Menteri Simson di Rapat Menteri-Menteri Transisi Energi di G20 di Bali dan juga untuk menjalin hubungan bilateral antara Uni Eropa dan Indonesia dalam sektor energi. (*)