Berita Kutim Terkini
Kelangkaan Bahan Baku Pakan Ayam Sebabkan Telur Ayam Mahal di Sangatta Kutim
Banyak peternak di Sangatta, Kutai Timur (Kutim) harus gulung tikar karena terus merugi akibat lonjakan harga pakan ayam
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Banyak peternak di Sangatta, Kutai Timur (Kutim) harus gulung tikar karena terus merugi akibat lonjakan harga pakan ayam.
Salah satu peternak ayam petelur, Sunardi mengatakan bahwa mahalnya harga pakan ternak karena adanya kelangkaan bahan baku.
Hal ini terjadi sejak lima bulan terakhir sehingga perusahaan produsen pakan ternak memilih menaikkan harga hingga Rp 10 ribu per kilogram.
“Naiknya dari bahan baku, sangat langka mereka juga beli dengan harga kontrak. Jadi pengaruh ke penjualan memang tinggi harganya,” ujarnya pada TribunKaltim.co, Rabu (14/9/2022).
Jika dirata-rata, peternakan ayam petelur miliknya membutuhkan sebanyak 2,4 ton pakan selama sebulan.
Baca juga: Harga Telur di Balikpapan Naik, Pedagang Tuding karena BBM dan Pakan Ternak Mahal
Baca juga: Susul Harga Telur, Ayam Potong di Penajam Paser Utara Juga Alami Kenaikan Harga
Baca juga: Harga Ayam Potong di Berau Naik, Dipicu Biaya Pakan yang Tinggi
Menurutnya, jumlah tersebut tak bisa disiasati, pasalnya jika kualitas pakan ternak diturunkan, maka akan mempengaruhi jumlah telur yang menghasilkan 900 kilogram sampai satu ton telur per bulan.
Pakan ternak yang digunakannya merupakan campuran dari dedak bekatul sebanyak 15-20 persen, konsentrat sebanyak 20 persen, dan terbanyak jagung dengan presentase 50 persen.
Dengan estimasi satu sak pakan ternak mencapai Rp 500 ribu untuk kemasan seberat 50 kilogram, atau rata-rata Rp 10 ribu per kilogram.
“Karena ayam sangat jujur kalau pakannya diubah dengan harga murah, produksinya juga akan menurun," ujarnya.
Mau tidak mau, dirinya memakai standar pakan ayam layer (petelur), karena ayam jenis ini sangat terpengaruh dengan perubahan produksi.
Hal ini membuat peternak ayam petelur terpaksa menjual telur ayamnya dengan harga tinggi, yakni senilai Rp 58 ribu.
Baca juga: Harga Telur Hari Ini di Berbagai Daerah di Indonesia, Kaltim Rp 31.933
Dengan harga tersebut, telur sampai di tingkat pengecer dengan harga mencapai Rp 65 ribu per piring.
“Harga telur tidak ada acuan baku, selalu fluktuatif naik turun setiap hari,” ujarnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel