Berita Nasional Terkini
REAKSI Demokrat Usai PDIP Gulirkan Duet Prabowo - Jokowi, Ingatkan Presiden dari Bujuk Rayu Brutus
Inilah reaksi Partai Demokrat usai PDIP gulirkan duet Prabowo Subianto - Jokowi, ingatkan Presiden Joko Widodo dari bujuk rayu para brutus.
Menurut dia, pilihan SBY menolak periode tambahan adalah bentuk dukungannya terhadap sistem Reformasi.
Demokrat, kata Herzaky, percaya bahwa sistem demokrasi efektif menjaga sirkulasi kekuasaan.
"Ini yang kita tunggu dari Jokowi. Kalau Jokowi ingin memilih jalan yang sama seperti SBY, soft landing ya dengan kondisi yang baik dan dihormati sebagai bapak bangsa, sebagai seorang negarawan," katanya.
"Atau malah termakan bujuk rayu brutus brutus di sekelilingnya. Yang melakukan permufakatan jahat untuk melanggengkan kekuasaan dengan berbagai cara," lanjut Herzaky.
Untuk diketahui, wacana Jokowi maju sebagai cawapres di 2024 berawal dari pernyataan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.
Ia menerangkan Jokowi bisa saja maju sebagai cawapres.
Syaratnya, harus ada partai politik (parpol) yang mengusungnya.
Namun, menurut Bambang Pacul, keputusan menggunakan peluang itu berada di tangan Jokowi.
"Kalau Pak Jokowi, kita enggak tahulah maunya kayak apa," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wacana Jokowi Boleh Jadi Cawapres 2024, Demokrat Bandingkan saat SBY Ditawarkan 3 Periode Presiden, https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2022/09/15/wacana-jokowi-boleh-jadi-cawapres-2024-demokrat-bandingkan-saat-sby-ditawarkan-3-periode-presiden?page=all