Travel
Mengenal Kuliner Khas Zaman Kerajaan Berau, dari Puncak Rasul dan Ancur Paddas
Rangkaian perayaan hari jadi Kota Tanjung Redeb ke-212 dan Kabupaten Berau ke-69 terus berlanjut di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Rangkaian perayaan hari jadi Kota Tanjung Redeb ke-212 dan Kabupaten Berau ke-69 terus berlanjut di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Salah satu agenda yang digelar adalah lomba kuliner Puncak Rasul dan Ancur paddas.
Diketahui Puncak Rasul dan Ancur Paddas adalah dua jenis makanan tradisional asal Berau.
Dari namanya, Ancur Paddas berarti bubur pedas, kuliner tersebut biasa disajikan pada upacara adat maupun kegiatan selamatan.
Baca juga: HUT Berau Secara Sederhana, Lomba Kuliner Puncak Rasul dan Ancur Peddas Ikut Hadir
Sementara itu, Puncak Rasul adalah olahan makanan yang berbahan dasar ketan.
Diyakini kuliner ini telah ada sejak zaman Kerajaan Berau berdiri dan merupakan menu wajib berbagai acara syukuran dan keagamaan.
Bupati Berau, Sri Juniarsih menegaskan, Pemkab Berau akan selalu berupaya dalam menjaga warisan budaya. Tidak terkecuali dari kekayaan kuliner yang ada.
"Kegiatan ini tidak hanya sebatas perlombaan, tetapi menjaga kekayaan budaya yang dimiliki menjadi hal yang lebih penting," tegasnya kepada TribunKaltim.co, Jumat (16/9/2022).
Baca juga: Perlombaan Kuliner Puncak Rasul dan Ancur Peddas Ramaikan HUT Ke-68 Berau
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, Ilyas Natsir mengatakan, pelaksanaan lomba kuliner ini sebagai salah satu cara pelestarian budaya Berau.
Namun, dirinya menyampaikan tidak hanya ingin sekedar melestarikan saja.
Tetapi juga ingin masyarakat mampu mengkreasikan dengan tidak merubah rasa maupun esensi dari makanan tradisional ini.
Kreasi itu juga tidak pada penyajian inti sehingga tidak merubah cita rasa tapi lebih ke tampilan.
Harapannya kan agar ada sesuatu yang baru sehingga orang semakin menarik untuk melestarikan makanan tradisional ini.
"Sama halnya dengan kreasi tari, kan tidak meninggalkan aslinya," jelasnya.
Ia mengatakan, dalam ajang lomba kuliner yang digelar kali ini diikuti oleh 51 peserta yang berasal dari berbagai kelompok, beberapa berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun kelompok lainnya.
Baca juga: Wisata Kuliner Samarinda: Rustic Camp & Cafe Sambutan Hadirkan Api Unggun, Suasana Tenang dan Alami