Berita Balikpapan Terkini

Terimpit Ekonomi, Kolektor Burung di Balikpapan Jual 'Kapten' Kesayangannya Rp 23 Juta

Beberapa bulan lalu, Roby sempat kehilangan burung kesayangannya yang ia beri nama 'Kapten'.

Penulis: Ardiana |
HO/TRIBUNKALTIM.CO
Roby, kolektor burung asal Balikpapan, bersama Jacky, burung paruh bengkok terakhir yang ia punya. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Beberapa bulan lalu, Roby sempat kehilangan burung kesayangannya yang ia beri nama 'Kapten'.

Ia menceritakan, burung berjenis Macaw asal Brazil tersebut terpaksa ia jual karena kondisi ekonomi yang kian menurun.

Kisah berawal dari pemindahan tugasnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Balikpapan ke Nunukan.

Namun karena beberapa faktor, Roby menolak dan memilih untuk resign.

Karena transisi pekerjaannya itu, perlahan kondisi ekonominya mulai menurun.

Baca juga: Punya Koleksi 250 Burung Pipit, Sang Kolektor di Balikpapan Punya Mini Aviary dalam Rumahnya

Sehingga ia terpaksa menjual Kapten, burung kesayangannya pada Maret 2022 lalu.

Selain itu, faktor pakan burung seharga Rp 27 juta itu juga sangat mahal.

Hal ini membuatnya terpaksa menjual hewan yang telah bersamanya selama 7 tahun tersebut.

"Nah karena transisi itu, ekonomi saya menurun, dan saya terpaksa harus menjual burung kesayangan saya. Soalnya juga pakannya lumayan mahal. Jenis macaw dari Brazil. Harganya itu saya beli Rp 27 juta. Itu saya jual Rp 23 juta karena terdesak sekitar bulan Maret," ujarnya.

Namun hingga saat ini, nama Kapten akan terus ia kenang. Bahkan ia terkenal dengan sebutan "Kapten Journey" karena akun Facebook yang ia buat. 

Baca juga: Ternyata Ini 5 Penyebab Burung Berkicau Sepanjang Hari, Salah Satunya Untuk Menarik Pasangan

Punya Koleksi 250 Burung Pipit

Roby dan koleksi burung Finch atau Pipit miliknya yang terletak di lantai 2 dan 3 rumahnya.
Roby dan koleksi burung Finch atau Pipit miliknya yang terletak di lantai 2 dan 3 rumahnya. (HO/TRIBUNKALTIM.CO)

Menyayangi binatang dan menjadikan mereka teman memang mengasyikkan. Apalagi peliharaan tersebut beranak pinak dan menghasilkan.

Seperti Roby yang mengoleksi burung Finch atau Pipit dan mengembangbiakkannya. Ia mengaku memiliki 250 burung Finch yang ia pelihara di rumahnya, kawasan Perusda Perumahan Bukit Lestari 3 Blok 2H Jalan Mutiara Rt 036 Balikpapan.

Dengan beternak burung Pipit, ia mampu memperjualbelikannya. Karena faktanya, peternakan burung Finch jarang ditemukan di Kalimantan.

Sehingga ia menjadi pelopor penjualan Burung Finch di Kaltim dan memiliki pasar di seluruh Kalimantan, bahkan hingga ke luar pulau.

Roby memilih burung Finch sebagai peliharaan sekaligus penghasilannya karena burung yang terkenal menjadi hama bagi petani tersebut, ternyata elok dipandang.

"Finch itu sebenarnya ribuan jenisnya. Cuman orang tahunya itu burung hama. Yang sering makanin padinya petani. Dan sekarang jadi primadona, karena memang enak dilihat," ucapnya.

Salah satu koleksi burung Finch atau Pipit milik Roby.
Salah satu koleksi burung Finch atau Pipit milik Roby. (HO/TRIBUNKALTIM.CO)

Baca juga: NEWS VIDEO Viral Fenomena Aneh Ratusan Burung Pipit Berjatuhan di Bali

Di lantai dua rumahnya, terdapat sebuah mini aviary khusus untuk koleksi burung pipitnya.

Selain itu, juga terdapat peternakan burung Pipit di lantai tiga, tempat ia membudidayakannya.

Tempat-tempat tersebut ia bersihkan 3 minggu sekali demi menjaga kebersihan dan merawat koleksi yang dicintainya.

Roby mengaku, sebelum jatuh cinta pada burung Finch, awalnya ia tertarik dengan burung berjenis paruh bengkok di tahun 2009 karena kepintarannya.

Seiring berjalannya waktu, beberapa spesies sempat ia koleksi, seperti paruh bengkok, Lovebird, parkit, dan terakhir Finch.

"Awalnya saya pilih paruh bengkok kayak Kakaktua, macaw dan lain-lain. Karena mereka burung cerdik, bukan burung kicau. Bisa diajarin ngomong dan trik. Itu sekitar tahun 2009. Akhirnya saya pindah lagi ke Lovebird, dan parkit.

Dan akhirnya saya koleksi burung Finch ini di tahun 2021, bulan Desember. Finch, Lovebird dan Parkit itu sama pakannya. Kalau Finch makannya gak terlalu banyak. Jadi saya lebih milih burung finch secara ekonomis," tuturnya.

Uniknya lagi, Roby selalu menghias kandang untuk penyimpanan burung Finch yang akan ia jual.

Hiasan tersebut berupa ranting dan dedaunan. Ia mengaku terinspirasi dengan aquarium yang menampakkan ekosistem laut, habitat ikan.

"Saya hias kandang-kandangnya dengan daun dan ranting. Biar elok dipandang. Saya terinspirasi sama aquascape," ucapnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved