Berita Kutim Terkini
DPPKB Kutim Kirim Bidan Ikuti Sertifikasi Contraception Technology Update di Samarinda
Pada tahun 2021, DPPKB Kutim telah mengirim bidan dari Puskesmas untuk mengikuti CTU intrauterine device (IUD) dan Implan ke Kota Samarinda
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim), telah mengirim bidan untuk mengikuti program pelatihan Contraception Technology Update (CTU) secara bertahap.
Pada tahun 2021, DPPKB Kutim telah mengirim bidan dari Puskesmas untuk mengikuti CTU intrauterine device (IUD) dan Implan ke Kota Samarinda.
Kepala Bidang KB, DPPKB Kutim, Mustika didampingi Sub Koordinator Pelayanan KB, Masni mengatakan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mencetak bidan yang bersertifikasi dalam melakukan pemasangan IUD dan Implan.
“Per tahun 2021 lalu, kami sudah mengirim sekitar 30 orang bidan untuk mengikuti CTU IUD dan Implan di Samarinda,” ungkapnya pada TribunKaltim.co, Minggu (18/9/2022).
Baca juga: Warga Desa Sekerat Kutim dan Mahasiswa KKN Gotong Royong Bersihkan Kawasan Jalan dan Jembatan
Baca juga: Pasca Kenaikan Harga BBM, Pemkab Kutim Alokasikan Rp 32 M untuk Bansos
Baca juga: Ikon Tambang di Sangatta Kutim Bakal Dipasang Jaringan Internet Gratis
Program CTU IUD dan Implan tersebut merupakan program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini untuk memberikan sertifikasi pemasangan alat kontrasepsi oleh bidan.
Oleh karenanya, seluruh biaya untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut telah disediakan oleh pihak BKKBN.
“Namun, dari BKKBN juga meminta bantuan daerah untuk menganggarkan dana operasional pendukungnya," ungkapnya.
Kendati demikian, BKKBN tetap mengarahkan pemerintah daerah untuk menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan pendukungnya.
Mustika mengaku, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman memberikan respon positif dan mendukung kegiatan sertifikasi bidan ini.
Diharapkan, seluruh bidan di Puskesmas yang ada di Kutim dapat mengikuti sertifikasi CTU IUD dan Implan agar pelayanan KB lebih maksimal.
Dengan adanya jumlah Puskesmas sebanyak 21 unit di Kutim, maka DPPKB Kutim mengirim bidan untuk mengikuti sertifikasi secara bertahap.
“Secara bertahap kami kirimkan bidan untuk mengikuti CTU IUD dan Implan, karena batas kuota peserta maksimal 15 orang per angkatan per daerah,” ujarnya.
Baca juga: Ketua Bawaslu Kutim Sebut Parpol Baru Catut Nama Warga Umum Terjadi
Apabila seluruh bidan Puskesmas yang ada di Kutim sudah memiliki sertifikasi ini, maka pemasangan alat kontrasepsi bisa dilakukan di seluruh Puskesmas.
Keluarga-keluarga yang ada di kecamatan tidak perlu lagi jauh-jauh untuk mendapatkan pelayanan pemasangan CTU IUD dan Implan, cukup ke Puskesmas saja. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.