Lewat Kerja Sama IMT-GT, Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Terus Ditingkatkan
Hasil implementasi dari program-program IMT-GT diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di kawasan.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengapresiasi pencapaian, pertumbuhan dan kemajuan pelaksanaan proyek-proyek yang tercakup dalam kerja sama IMT-GT.
Khususnya di sektor prioritas seperti pertanian, pariwisata, produk halal, perdagangan dan investasi, serta transformasi digital dan lingkungan.
Baca juga: Airlangga Bertemu Menteri Jepang, 2023 Momentum Terbaik Saling Mendukung dalam Forum G20 dan IPEF
Secara khusus, Menteri Agus menyampaikan jika IMT-GT harus dapat fokus pada beberapa hal berikut ini:
- Ketahanan pangan dan energi dalam kawasan.
- Transformasi teknologi digital, khususnya untuk mendorong UMKM digital, literasi digital, dan keterampilan digital.
- Konektivitas, terutama memerhatikan harga tiket pesawat dan biaya logistik selama masa pemulihan, untuk memastikan terjangkaunya biaya mobilitas masyarakat.
- Kawasan Ekonomi Khusus, khususnya untuk membangun integrasi nilai tambah antar KEK, sebagai bagian dari upaya untuk mempertimbangkan kembali aglomerasi di dalam kawasan.
- Implementasi Revolusi Industri 4.0, sebagai transformasi di tingkat industri yang berkembang pesat.
Di samping itu, para Menteri juga menyambut baik India sebagai mitra kerja sama IMT-GT yang baru, dan memberi arahan agar pemangku kepentingan dalam IMT-GT dapat memanfaatkan keberadaan mitra ini dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Airlangga Beber Perkembangan Penanganan PMK dan Upaya Kerja Sama Saat Bertemu Menteri Selandia Baru
Menteri Agus menyatakan bahwa negara yang tergabung dalam IMT-GT harus terus berupaya merespon dan mengatasi tantangan dan ketidakpastian yang timbul dari pandemi Covid-19, mengingat hal itu masih akan menghadang di masa depan.
"Saya ingin menekankan pentingnya peningkatan kolaborasi di antara semua pemangku kepentingan dan mitra IMT-GT, termasuk IMT-GT Chief Ministers and Governors’ Forum, IMT-GT Joint Business Council, University Network, Asian Development Bank, dan Sekretariat ASEAN," tutur Menteri Agus.
Lebih lanjut, Menteri Agus menyampaikan bahwa kolaborasi yang erat dengan semua pemangku kepentingan terutama dengan sektor swasta dan universitas sangat penting untuk mewujudkan proyek-proyek yang bersifat low-hanging fruits.
Proyek tersebut akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Turut mendampingi dalam pertemuan tersebut yakni Deputi Kerjasama Ekonomi International Kemenko Perekonomian, Dirjen Ketahanan Industri, Kawasan dan Akses Industri Internasional dan Plt. Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin, Gubernur Kepulauan Riau.
Ada pula Asdep Kerjasama Ekonomi Regional dan Subregional Kemenko Perekonomian, Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB), Head of the ASEAN Connectivity Division ASEAN Secretariat, Konsul Indonesia di Songkhla Thailand, dan Pejabat Senior Pemerintah, Gubernur dan Menteri Utama, jaringan universitas, serta sektor swasta dari Negara Anggota IMT-GT. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.