Berita Nasional Terkini

Update Kasus Ferdy Sambo: IPW Sebut Tak Ada Pelecehan pada Putri Candrawathi, yang Ada Konsensual

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso angkat bicara soal dugaan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengaku ada Anggota DPR dan seorang personel polisi yang mencoba mempengaruhinya terkait kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 

Bahkan Bripka RR turut menyaksikan pertemuan istri Ferdy Sambo dengan Brigadir J di kamar sekitar 15 menit.

Pengakuan terbaru Bripka RR ini diungkapkan kuasa hukumnya, Erman Umar saat diwawancara dalam program Aiman, Kompas TV, Senin (12/9/2022).

Erman Umar mengurai kronologi kejadian yang dimulai tanggal 6 Juli 2022.

Saat itu para ajudan dibangunkan sekitar pukul 24.00 WIB karena ada perayaan ulang tahun perkawinan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Di sana lah mereka membagi-bagi kue ke para ajudannya.

Esoknya, 7 Juli 2022, Ferdy Sambo kembali ke Jakarta bersama ajudan lainnya, Deden.

Pada siang sekitar pukul 14.00 WIB, Bripka RR diperintahkan Putri Candrawathi untuk membeli sembako.

Saat itu dia pergi bersama Kuat Maruf.

Saat mau kembali ke rumah, anak Putri menelponnya untuk meminta dia membeli kipas angin dan makanan ayam.

Setelah barang diantar ke rumah, Bripka RR berencana kembali ke rumah di Jakarta untuk mengambil barang lain yang belum diantar.

Saat itu, Bharada E meminta ikut bersamanya.

Akhirnya, Bripka RR dan BHarada E pun berangkat.

Saat bersemu seorang pamong di suatu tempat dekat masjid, Bripka R ditelpon Putri Candrawathi, dia pun balik ke rumah di Magelang.

Saat naik ke tangga rumah lantai dua itu, dia bertemu dengan Kuat Maruf dan melihat Susi, asisten rumah tangga lainnya, menangis.

Saat itu lah dia bertanya ke Kuat.

Sumber: Surya
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved