Ibu Kota Negara

Bahlil Lahadalia Sebut sudah Ada Perusahaan dari 6 Negara yang akan Berinvestasi di IKN Nusantara

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengklaim sudah ada sejumlah perusahaan dari 6 negara yang akan berinvestasi di IKN Nusantara Kaltim.

Editor: Amalia Husnul A
Instagram bahlillahadalia
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengklaim sudah ada sejumlah perusahaan dari 6 negara yang akan berinvestasi di IKN Nusantara Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah terus berupaya mengebut pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur ( Kaltim ).

Kabar terbaru dari Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan sudah ada sejumlah perusahaan dari enam negara yang ingin berinvestasi dalam pembangunan IKN Nusantara di Kaltim

Kendati hingga Senin (19/9/2022), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia ini belum menyebut dengan rinci perusahaan yang ingin berinvetasi dalam pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.

Bahlil Lahadalia hanya menyebutkan nama-nama negaranya saja tanpa memberikan detil nama perusahaan yang akan berinvestasi di IKN Nusantara Kaltim

Senin (19/9/2022) kemarin, Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan mengatakan, "Yang akan masuk (berinvestasi) itu adalah Uni Emirat Arab, kemudian China, Korea (Selatan), Jepang, kemudian Eropa, Taiwan, sudah 6."

Sayangnya, Bahlil Lahadalia tidak menjabarkan secara detil perusahaan-perusahaan mana yang berkomitmen untuk ambil bagian dalam pembangunan IKN.

Namun, Bahlil Lahadalia mencontohkan beberapa perusahaan antara lain LG dari Korea Selatan serta Foxconn dari Taiwan.

Bahlil Lahadalia optimis jumlah perusahaan itu dapat bertambah lagi bila kunjungannya ke Eropa pada akhir bulan ini membuahkan hasil.

Baca juga: Cek Fasilitas Perpajakan dan Kepabeanan Khusus untuk Para Investor IKN Nusantara

"Tunggu saya berangkat lagi nanti ke Eropa di akhir bulan ini baru bisa mendapatkan progress baru.

Atau Pak Luhut balik dari Amerika pasti ada perkembangan terbaru," kata Bahlil Lahadalia seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com

Sebelumnya, Bahlil pernah menyatakan, biaya pembangunan IKN tidak akan sepenuhnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) di mana negara hanya akan membiayai 20 persen dari total dana yang dibutuhkan dalam pembangunan IKN.

Kemudian, 80 persennya sisanya akan didanai dengan mengoptimalkan pendanaan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), hingga mendorong swasta ikut berkontribusi dalam pembangunan IKN.

"Pembangunan IKN ini tidak semuanya lewat APBN.

Kalau tidak salah maksimal 20 persen dari total pendanaan IKN ini oleh APBN, sisanya lewat swasta," ungkap dia, Kamis (8/9/2022).

Pembangunan IKN merupakan salah satu agenda prioritas pemerintah.

Beberapa proyek di IKN pun masuk dalam daftar investasi prioritas dan ditargetkan selesai 2024, terutama fasilitas komersial dan esensial.

Baca juga: Pemindahan IKN Dorong Peningkatan Penjualan Emas di BELM Balikpapan

Merujuk materi Sosialisasi Peluang Investasi di Ibu Kota Nusantara, terdapat proyek yang masuk prioritas selesai 2024 untuk ditawarkan ke pihak swasta.

Proyek investasi prioritas itu berada di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN yang meliputi rumah sakit internasional, fasilitas pendidikan terpadu, kawasan perkantoran dan jasa (BUMN), mixed-use dan komersial niaga, serta fasilitas hunian.

Otorita Jaring 3 Kategori Investor IKN Nusantara

Dikutip TribunKaltim.co, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan progres market sounding yang dibuka sejak Agustus 2022 lalu.

Menurut Bambang, pihaknya bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) terus menjaring investor.

Ada 3 kategori investor yang dijaring yakni investasi publik atau pemerintah misalnya dari BUMN, kemudian investasi domestik atau dari investor di Indonesia dan yang ketiga yakni investasi luar negeri.

“Market sounding atau jajak pasar ini sedang berjalan, nantinya tentu akan ada satu hal besar dan kami meminta bapak Presiden yang memimpin,” ucapnya.

Sebelumnya, bahkan OIKN juga sempat mengadakan sosialisasi tentang peluang investasi dalam pembangunan IKN bersama KADIN.

Baca juga: Kaltim Dapat Jatah 2 Deputi di Badan Otorita IKN Nusantara, Lowongan Bakal Dibuka

Saat ini sedang berlangsung pembahasan atau pembicaraan, sebelum itu juga ada sosialisasi tentang peluang berusaha dengan KADIN Kaltim.

"Kemudian, ada pembicaraan lanjutan terkait permasalahan detail dengan para calon investor," terang Bambang.

"Fokusnya dengan Kadin adalah investor domestik," tambahnya.

Nantinya, OIKN berkeinginan puncak market sounding atau jajak pasar ini akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"InsyaAllah puncaknya nanti kami akan memohon untuk dipimpin oleh Presiden, masih belum tahu akan diselenggarakan di Jakarta atau disini (Kaltim)," tuturnya.

"Kan kita ada 3 investasi besar, investasi publik/pemerintah dengan menggunakan APBN atau penugasan BUMN, investasi dari investor domestik," katanya.

"Investasi luar negeri bekerja sama dengan negara lain seperti Uni Emirat Arab, Korsel, Saudi Arabia, Jepang dan lain-lain," imbuhnya.

Baca juga: Izin Mudah, Tawaran Menggiurkan untuk Investor di IKN Nusantara, HGU Hingga 95 Tahun

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved