Berita Balikpapan Terkini
Peringati HKGB ke-70 2022, Bhayangkari Kaltim Bertandang ke Panti Asuhan dan Kediaman Purnawirawan
Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-70, Bhayangkari Kaltim berkunjung ke panti asuhan dan sejumlah purnawirawan Polri
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Aris
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-70, Bhayangkari Kaltim berkunjung ke panti asuhan dan sejumlah purnawirawan Polri, Selasa (20/9/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Bhayangkari Kaltim dibagi menjadi 4 kelompok yang mendatangi tujuan masing-masing.
Adapun Ketua Bhayangkari Kaltim, Ade Imam Sugianto dan Ketua Bhayangkari Balikpapan, Nuning Thirdy Hadmiarso masuk ke dalam kelompok I.
Rombongan Bhayangkari Kaltim ini, mengunjungi salah satu panti asuhan yang berlokasi di KM 24, Karang Joang,Balikpapan Utara, Balikpapan.
Baca juga: Cekcok Berujung Maut Pasutri di Balikpapan, Suami Diduga Bakar Istrinya Sendiri
Namanya, Panti Asuhan Yaumiddin.
"Sebetulnya sudah kita rencanakan mulai dari 2 bulan lalu kayaknya akan kita adakan kegiatan ke sini," ujar Ade.
Dalam sambutannya, ia mengutarakan bahwa sudah lama berkeinginan untuk berkunjung ke panti asuhan dan baru bisa direalisasikan.
Dan setelah terwujud, Ade mengaku terkesima dengan kecocokan yang ada antara Panti Asuhan Yaumiddin dengan kehidupannya.
Baca juga: Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Dorong Renovasi dan Revitalisasi Pelabuhan Kampung Baru
"Jadi saya dapat bocoran Panti ini babat alas tahun 1990, terus mulai membangun membuka tahun 1995," tuturnya.
"Bapak Kapolda itu juga lulusan 1990, dan anak pertama saya itu lahirnya tahun 1995. Jadi ini memang saya betul-betul diarahkan kesini," ucapnya.
Dalam kunjungan itu, disamping menyalurkan bantuan, Ade juga turut menyumbang mendirikan sebuah ruangan baru bagi anak-anak panti asuhan.
Malah dia sekaligus memberikan nama untuk ruang tersebut, yakni Parama Satwika yang diambil dari nama lulusan kepolisian Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Thirdy Hadmiarso.
Baca juga: Pindah Lokasi ke Tempat Strategis, Butik Emas Logam Mulia Balikpapan Tawarkan Promo Menarik
"Itu dari bahasa Sansekerta, artinya dasar yang membentuk budi pekerti dan jiwa yang paling unggul," paparnya.
Demikian ia berharap, para anak-anak meski tumbuh dengan tanpa orangtua, tetap optimis dalam mewujudkan cita-cita.
"Karena kalian besar di panti terus tidak mempunyai cita-cita, Gak boleh. Jadi tetap harus punya cita-cita yang besar karena kita Allah memberikan kita kelebihan," tegasnya.
Baca juga: Butik Emas Logam Mulia Jangkau Pasar Milenial Balikpapan
