Virus Corona

Presiden Joe Biden Sebut Pandemi Covid-19 di AS Telah Berakhir, Bagaimana dengan Indonesia?

Presiden Joe Biden akhirnya sebut pandemi Covid-19 di AS telah berakhir, bagaimana dengan Indonesia?

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase TribunKaltim.co
Ilustrasi Virus Corona dan Presiden AS Joe Biden. Presiden Joe Biden akhirnya sebut pandemi Covid-19 di AS telah berakhir, bagaimana dengan Indonesia? 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joe Biden akhirnya sebut pandemi Covid-19 di AS telah berakhir, bagaimana dengan Indonesia?

Wabah pandemi Covid-19 di Amerika Serikat (AS) disebut telah berakhir.

Hal itu diungkap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam sebuah wawancara di program "60 Minutes" milik CBC.

Pria yang memiliki nama lengkap Joseph Robinette Biden Jr itu mengatakan, pandemi Covid-19 sudah berakhir.

Baca juga: Kasus Baru Positif Covid-19 di Kaltim Capai 30 Orang dan 2 Pasien Corona Meninggal

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kaltim, Tersisa di Balikpapan Zona Merah, Terkonfirmasi Harian Bertambah 30 Kasus

"Pandemi sudah berakhir," ujar Biden dalam program yang tayang pada Minggu (18/9/2022) dikutip dari Kompas.com.

Pasalnya, menurut dia, saat ini banyak orang yang sudah melepas masker dan tampak dalam kondisi baik-baik saja.

Padahal seperti yang diketahui, masker merupakan salah satu upaya perlindungan diri dari Covid-19.

"Semua orang tampaknya dalam kondisi yang cukup baik. Jadi saya pikir itu berubah," imbuh Biden, dikutip dari The Guardian (19/9/2022).

Kendati demikian, Biden mengaku bahwa AS masih harus bergulat dengan virus corona yang membunuh lebih dari satu juta warga tersebut.

"Kami masih memiliki masalah dengan Covid. Kami masih melakukan banyak pekerjaan untuk itu, tetapi pandemi sudah berakhir," tutur dia.

Saat ini, di AS, jumlah korban pandemi Covid-19 berkurang secara signifikan sejak awal masa jabatan Biden.

Namun, rata-rata jumlah kematian akibat virus corona masih berada di angka 400 orang per hari.

Baca juga: Update Covid-19 Penajam Paser Utara Selasa 20 September, Tambahan Satu Pasien Positif

Bahkan, Joe Biden sendiri menghabiskan lebih dari dua minggu untuk isolasi diri di Gedung Putih lantaran terpapar Covid-19 pada Juli 2022.

Dikutip dari data New York Times, per 18 September 2022, AS melaporkan kasus baru positif corona sebanyak 5.259 orang, sehingga totalnya menjadi 95.439.991 kasus.

Sementara total angka kematian mencapai 1.049.765 kasus, dengan penambahan 8 orang pada Minggu (18/9/2022) lalu.

Guna mempersiapkan lonjakan kasus yang mungkin terjadi di musim gugur ini, Biden telah meminta Kongres menyediakan dana senilai 22,4 miliar dollar AS.

Update Covid-19 Indonesia Senin 19 September 2022

Menurut data dari Satgas Covid-19, hari ini kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 1.620 kasus.

Jumlah kasus hari ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan penambahan kasus pada Minggu (18/9/2022) kemarin yang sebanyak 1.683 kasus.

Total kasus positif Covid-19 pun menjadi sebanyak 6.410.426 kasus, sejak awal terdeteksi pada Maret 2020 lalu.

Jumlah orang yang sembuh dari Covid-19 hari ini bertambah sebanyak 3.390 orang, sehingga totalnya menjadi 6.226.446 orang.

Sayangnya hingga kini Covid-19 masih menyebabkan korban jiwa, ada 23 orang yang meninggal karena Covid-19 hari ini.

Sehingga total orang yang meninggal dunia karena Covid-19 kini menjadi 157.915 orang.

Baca juga: Angka Positif Covid-19 di Kaltim Capai 22 Orang, Balipapan Sumbang 15 Kasus, 2 Pasien Meninggal

Pelonggaran pemakaian masker

Sejak beberapa bulan terakhir, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memberikan aturan pelonggaran pemakaian masker.

Kebijakan tersebut diambil dengan memperhatikan kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang saat ini makin terkendali.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa, 17 Mei 2022 lalu.

Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker pada masyarakat yang sedang beraktivitas di luar ruangan. Atau di area terbuka yang tidak padat orang.

"Namun, untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik, tetap harus menggunakan masker," ungkap Presiden Joko Widodo dalam keterangan resmi.

Bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, atau memiliki penyakit komorbid, pemerintah tetap menyarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas.

Begitu juga bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek, maka tetap harus menggunakan masker ketika melakukan aktivitas.

Akhir pandemi di depan mata

Sebelumnya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan, akhir pandemi sudah di depan mata.

Pernyataan tersebut disampaikan usai menilik kasus kematian mingguan yang berada di level terendah sejak Maret 2020.

"Kami tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi," papar Tedros.

"Kami belum sampai di sana (akhir pandemi), tetapi akhir sudah di depan mata," lanjut dia.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kaltim, Pasien Sembuh dan Meninggal Dunia bertambah Hari Ini

Di sisi lain, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman memaparkan, pernyataan WHO menandakan upaya yang dilakukan dunia dalam menghadapi pandemi sudah tepat.

"Upaya-upaya yang dilakukan dunia sudah on the track, terlihat dari indikator terutama di keparahan, dalam hal ini angka kematian yang terus menurun," terangnya kepada Kompas.com, Kamis (15/9/2022).

Penurunan keparahan tersebut, menurut dia, merupakan imbas dari berbagai upaya perlawanan dunia, terutama vaksinasi dan perubahan perilaku masyarakat.

Adapun perilaku yang dimaksud, antara lain memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Itulah yang membuat status pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 ini sudah terlihat akhirnya.

"Artinya daya upaya yang dilakukan berbagai negara itu sudah benar dan makanya ini adalah momentum untuk harus dipercepat," ujar dia.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved