Berita Bontang Terkini

2 Korban Kebakaran di Bontang Barat Meninggal Dunia usai Dirawat di Ruang ICU RSUD

Dua korban kebakaran yang mendapat luka bakar serius telah dinyatakan meninggal dunia. Sebelumnya, Eben (3) yang lebih dulu meninggal setelah mendapa

Penulis: Ismail Usman |
HO/TRIBUNKALTIM.CO
Bangunan rumah lantai dua di Jl Ir Soekarno Hatta RT 20, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat yang ludes terbakar pada, Senin (19/9/2022) lalu 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Dua korban kebakaran di Jl Ir Soekarno Hatta RT 20, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat, yang mengalami luka bakar serius telah dinyatakan meninggal dunia.

Sebelumnya, Eben (3) yang lebih dulu meninggal setelah mendapat perawatan serius di Ruang ICU.

Kemudian sang ayah Boni (40) yang juga merupakan korban kebakaran telah dinyatakan meninggal dunia sehari setelah kepergian sang anak.

Kabar tersebut pun dibenar Direktur RSUD Taman Husada, dr Suhardi saat dikonfirmasi, Rabu (21/9/2022).

Boni meninggal setelah mendapat perawatan intensif di ruang ICU.

Baca juga: Kebakaran di Bontang Hanguskan Sebuah Bangunan Mes Karyawan Perusahaan Alat Berat

Dijelaskan dr Suhardi, risiko kematian 90 persen lantaran kondisi luka bakar Boni yang cukup parah.

Boni dinyatakan meninggal dunia, Senin (20/9) sekira pukul 22.00 Wita tadi malam, setelah menjalani masa kritis selama 48 jam.

“Yah meninggal. Luka bakarnya sangat parah. Anaknya juga meninggal hari sebelumnya,” ujar dr Suhardi, Rabu (21/9/2022).

dr Suhardi menuturkan, Tim medis sudah berusaha maksimal selama perawatan intensif meski takdir berkata lain.

“Kita sudah berupaya maksimal. Tapi memang Eben tidak bisa tertolong karena luka bakarnya cukup serius,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran yang terjadi pada Senin (19/9/2022) kemarin, menghanguskan satu rumah warga di RT 20 Kelurahan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat.

Dalam peristiwa itu, menantu dan cucu Ruben Randa yang merupakan pemilik rumah dilarikan ke RSUD lantaran mendapat luka bakar saat kejadian.

Baca juga: Kebakaran di Bontang, Rumah Makan Padang Nyaris Ludes Dilalap Api, Bagian Dapur Rusak Parah

Salah satu saksi yang juga merupakan cucu pemilik rumah, David Evendi menuturkan, awal mula api muncul berasal dari kamar lantai dua.

Keluarga di dalam rumah ada 5 orang mulai dari anak, menantu, hingga cucu sedang bersantai di lantai dua.

Namun sesaat mendengar ledakan, api muncul pertama kali dari kamar dan membakar kasur.

Api cepat meluap itu pun membuat panik. Sementara Eben dan ayahnya Boni yang masih berada di dalam.

“Saat kebakaran Eben dan ayahnya bernama Boni di dalam terkena api, karena api cepat meluap. Sehingga mereka langsung dilarikan ke RSUD,” ucapnya. 

Baca juga: Kebakaran di Bontang pada Dini Hari, Satu Pabrik Tahu Tempe Ludes Terbakar

Uang Rp 100 Juta Hasil Jual Tanah Ikut Hangus Terbakar

Ruben Randa terburu-buru pulang setelah mendengar kabar rumahnya terbakar di Jalan Surabaya RT 20, Bontang Barat.

Saat itu, warga Kelurahan Telihan ini memeriksakan kesehatannya di Klinik Kodim 0908 Bontang, sekira Pukul 09.00 Wita.

Namun belum selesai pemeriksaan, Ruben mendapatkan telpon yang memberikan kabar jika rumah yang tengah direnovasi sedang terbakar.

Pria parub baya itu pun buru-buru kembali ke rumah dengan niat ingin menyelamatkan barang dan uang tunai ratusan juga yang ia simpan dalam kamarnya.

Sesampainya di lokasi, kobaran api telah melalap semua sisi bangunan rumah Ruben yang sebagian bermaterial kayu. Termasuk seisi kamarnya yang berada di lantai dua.

Alhasil, tak sepeser pun uang tunai Rp 100 Juta lebih miliknya itu bisa diselamatkan.

Baca juga: Kebakaran di Bontang, Satu Bangunan Nyaris Hangus di Perumahan BSD

“Pas saya cek setelah dilakukan pendinginan. Uang saya sudah terbakar. Masih ada tersisah beberapa gepok, tapi tidak bisa dipakai karena terbakar. Saat ini uang itu sudah diamankan polisi,” ujar Ruben Senin (19/9/2022).

Saat kebakaran, sebenarnya ada 5 orang di dalam rumah, di antaranya ada anak, menantu, dan cucu.

Hanya saja mereka tidak mengetahui jika ada ratusan juta rupiah yang disimpan Ruben di dalam kamar.

“Selain karena apinya cepat meluas. Orang rumah juga tidak tahu kalau ada uang di dalam kamar saya,” ujar Ruben.

Diceritakan Ruben, uang tersebut rencananya untuk keperluan biaya renovasi rumah.

Uang tersebut diperoleh Ruben dari hasil penjualan tanah.

“Saya dapat pembebasan lahan sebesar Rp 250 juta. Sebagian sudah terpakai, sisanya Ro 100 Juta untuk digunakan renovasi rumah,” bebernya.

Dalam peristiwa ini juga, menantu dan cucu ruben harus dilarikan ke RSUD lantaran mengalami luka bakar.

“Beruntung sempat selamat dan langsung dilarikan ke rumah sakit,” tuturnya. 

Baca juga: Warga Lok Tuan dan Bhabinkamtibmas Gotong Royong Dirikan Posko Bantuan Korban Kebakaran di Bontang

Dua Orang Alami Luka Bakar

Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah warga di Jalan Ir Soekarno Hatta, Kelurahan Telihan, Bontang Barat ludes dilalap api, Senin (19/9/2022).

Salah satu saksi mata yang merupakan cucu pemilik rumah, David Evendi menuturkan, awal mula api muncul berasal dari kamar lantai dua.

Keluarga yang berada dalam rumah baru sadar ada api setelah mendengar suara ledakan.

“Ada 5 orang di rumah. Semua kita berada di lantai 2. Mulai dari anak, menantu dan cucu. Kalau kakek saya yang punya rumah pergi berobat ke rumah sakit,” ujarnya saat ditemui di TKP.

Saat kejadian semua keluarga yang berada dalam rumah itu panik. Sebab api cepat menjalar membakar rumah.

Terlebih bangunan rumah setengah bermaterial kayu itu mudah terbakar.

Bahkan seorang menantu dan cucu sempat terbakar api. Beruntung, keduanya sempat diselamatkan.

Kini mereka sudah dilarikan ke RSUD Taman Husada untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Kasur yang terbakar di dalam kamar, jadi api cepat besar. Dua orang dalam rumah sempat terkena api. Untung cepat kami selamatkan dan langsung lari keluar dari rumah,” bebernya.

Pengakuan David, tidak ada perabotan rumah yang bisa diselamatkan. Sebab api sekilas langsung melalap nyaris semua perabotan rumah.

“Tidak ada. Kami semua langsung menyelamatkan diri,” tuturnya.

Kepala Disdamkartan Bontang Amiluddin mengatakan, setelah mendapat laporan dari ketua RT, petugas pun langsung ke lapangan.

Dalam proses pemadaman juga dibantu oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Selama proses pemadaman, petugas tidak menemukan kendala yang berarti.

"Api cepat menjalar karena bangunan sebagian bermaterial kayu. Kalau kendala tidak ada. Hanya saja akses masuk susah karena banyak warga," ucap Amiluddin. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved