Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Kejar Pemilu 2024, Partai Ummat Balikpapan Gaet Politisi, Pensiunan, hingga Kuliahan

Deklarasi di tahun 2021, kini Partai Ummat memiliki susunan pengurus yang lengkap hingga ke daerah, termasuk di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Penulis: Ardiana | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/AZHARI NORIS
TALKSHOW - Ketua DPD Partai Ummat Balikpapan, Sumari saat berbincang tentang persiapan ikut Pemilu 2024 dalam Tribun Kaltim Series 'Partai Ummat Menanti Amanat’. 

Macam-macam. Ada yang tidak pernah berpartai, ada yang pernah di partai Golkar, ada juga yang pernah di partai PKB, ada juga yang pensiunan. Ada juga yang milenial, yang sekarang masih kuliah.

Kami sengaja merangkul yang milenial karena info yang kita pernah dengar dari Ketua Umum, info dari bahwa di Indonesia sekitar 60 persen pemilihnya adalah milenial yang usianya diantara 17 hingga 40 tahun.

Apakah struktur partainya 100 persen didominasi muslim, mengingat partai ummat identik dan bernafaskan partai Islam?

Kalau di Balikpapan Alhamdulillah semua muslim. Tapi kalau di daerah lain ada yang non-muslim tapi berskala kecil.

Kami tetap terbuka, karena di sini Ummat artinya untuk seluruh ummat. Tidak hanya melekat pada muslim.

Apa modal utama yang dimiliki partai ummat dalam menghadapi Pemilu 2024?

Kita mengikut motto saja. Motto Partai Ummat itu kan lawan kezaliman tegakkan keadilan. Motto itu karena melihat bangsa kita yang sudah rapuh.

Yang kita sorot ke arah sana. Makanya kita jalan dengan mandiri. Kalau partai lain kan biasanya disubsidi, kalau kami sama sekali tidak. Selalu mandiri.

Apa ide yang ditawarkan untuk menjalankan motto tersebut?

Yang jelas kita memunculkan generasi milenium karena mereka adalah pemilih-pemilih pemula. Sekarang agak melekat dengan motto itu.

Mudahan aja dengan pendekatan itu, justru malah ke depannya kezaliman itu bisa terkikis pelan-pelan.

Bagaimana cara memberantas kezaliman yang dimaksud?

Ya mesti perlu waktu. Artinya gak bisa tiba-tiba atau seketika. Caranya menanamkan kepada mereka untuk berjalan dengan gaya yang lurus.

Kalau kita tidak punya modal, ya sudah begini adanya. Jadi ke depan kita tanamkan (kepada kader) benar-benar lillahi ta'ala. Apa yang kita kerjakan, untuk mencoba, ikut mengubah bangsa ini. Ikut berjuang bersama-sama. (Ardiana/Bagian 1)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved