Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Partai Ummat Balikpapan Beber Strategi Ikut Pemilu 2024, Sumari: Jagokan Milenial

Ketua DPD Partai Ummat Balikpapan, Sumari bahkan menyebut angka 60 persen milenial yang akan diusung pada pencalegan di Balikpapan.

Penulis: Ardiana | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/AZHARI NORIS
PODCAST - Ketua DPD Partai Ummat Balikpapan, Sumari berbincang dalam Tribun Kaltim Series 'Partai Ummat Menanti Amanat', Selasa (23/8/2022) lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Suara dari golongan milenial di Pemilu 2024 jadi incaran partai politik, termasuk Partai Ummat.

Tak hanya itu, partai yang dideklarasikan pada 29 April 2021 ini juga berencana mengusung milenial untuk urusan caleg, khususnya di Kota Balikpapan.

Ketua DPD Partai Ummat Balikpapan, Sumari bahkan menyebut angka 60 persen milenial yang akan diusung pada pencalegan di Balikpapan.

“Harapannya justru presentase milenial jauh lebih banyak dibanding kaum sepuh ini. Paling tidak milenial bisa sampai 60 persen,” katanya saat berbincang dalam Tribun Kaltim Series 'Partai Ummat Menanti Amanat', Selasa tanggal 23 Agustus 2022 lalu.

Meski belum ada kejelasan terkait lolos tidaknya Partai Ummat sebagai Peserta Pemilu 2024, namun kerja partai sudah dilakukan untuk merekrut kader.

Di antaranya lewat kajian. “Kami akan membangun kajian di tiap-tiap cabang atau kecamatan. Semacam pengajian rutin. Minimal satu bulan sekali kayak arisan,” kata Sumari.

Baca juga: EKSKLUSIF - Kejar Pemilu 2024, Partai Ummat Balikpapan Gaet Politisi, Pensiunan, hingga Kuliahan

Baca juga: Kisah Sumari Ketua Partai Ummat Balikpapan, Tenaga Pendidik yang Terjun ke Dunia Politik

Bagaimana kerja lainnya dari Partai Ummat untuk ikut Pemilu 2024, berikut petikan wawancara eksklusif Tribun Kaltim bersama Sumari.

Apakah Partai Ummat ikut berpartisipasi di Pilkada 2024, mengingat pemilu, pileg dan pilkada berdekatan ?

Saya kira konsen di Pileg dulu. Untuk ke sana (pilkada), belum kami pikirkan. Lalu dukungan itu pasti.

Berapa target di Pemilu 2024 khususnya Balikpapan?

Setidaknya tiap-tiap dapil, harapan kami ada wakil. Minimal 6.

Apakah berencana nyaleg di 2024?

Kalau awalnya saya berpikir selalu tidak. Karena melihat usia. Cara berpikir saya juga
sudah sangat jauh dibanding waktu muda. Tapi ada beberapa teman yang mengharapkan, saya untuk tetap nyaleg.

Apakah ada tokoh Balikpapan yang sudah diundang menjadi caleg?

Untuk bagian Timur, Utara, Kota, sudah ada. Di Tengah saya sendiri, barat masih tanda tanya. Selatan masih tanda tanya. Kemudian di Utara justru ada 2 yang kepingin masuk mau nyaleg.

Strategi apa untuk menjangkau kalangan milenial?

Untuk saat ini kita coba lewat guru-guru yang nonpegawai negeri, non ASN, itu kami coba untuk masukkan ke pengurus kami.

Mereka kan punya massa, terlebih guru yang di SLTA dan anak-anak yang masih duduk di perguruan tinggi. Paling tidak dia bisa memberi pengaruh untuk teman-temannya.

Apakah ada perkumpulan khusus atau secara individu pendekatannya?

Untuk saat ini secara individu. Memang ada rencana lewat guru-guru itu, ke depan siswa juga punya organisasi kecil-kecilan biar bentuk semi-nya Partai Ummat.

Apakah pendekatan Partai Ummat juga melalui kajian?

Memang ada rencana seperti itu. Cuma karena kondisi Partai Ummat sendiri kemarin belum jelas masuk jadi calon peserta pemilu atau tidak.

Tapi kalau kajian sudah pernah kami lakukan dan baru sekali. Tenyata saat itu masih kurang efektif.

Tapi setelah ini nanti, kami akan membangun kajian di tiap-tiap cabang atau kecamatan. Semacam pengajian rutin. Minimal satu bulan sekali kayak arisan.

Apa kegiatan partai ummat yang lebih menjangkau generasi muda?

Untuk saat ini belum. Tapi untuk ke depannya kami ada tokoh muda. Harapannya itu nanti yang bisa membuat satu kegiatan seperti kegiatan yang pernah kita lakukan.

Jadi sasaran pemilih utama Partai Ummat adalah generasi milenial?

Iya, karena persentasenya lebih besar. Karena kalau untuk yang di atas 40 tahun, mereka biasanya sudah punya pilihan. Kita hanya bisa memberikan pengaruh bagaimana bisa memilih kita.

Apa ide yang ditawarkan ke milenial?

Paling-paling lewat kegiatan seperti tadi untuk sementara. Yang sosial sifatnya.

Bagaimana dengan caleg-calegnya?

Kami justru ingin sekali teman-teman yang masih energik untuk muncul. Usia-usia yang memang pas untuk secara berpikir.

Kalau kami yang sudah sepuh ini kan sebenarnya mengantarkan aja. Sebenarnya saya pribadi tidak punya cita-cita ingin nyaleg.

Berapa persentase caleg kalangan milenial dalam Partai Ummat ini?

Harapannya justru presentase milenial jauh lebih banyak dibanding kaum sepuh ini. Paling tidak milenial bisa sampai 60 persen. Yang sepuh-sepuh itu membimbing aja.

Apakah sudah banyak kaum Milenial yang masuk struktur?

Belum. Sudah ada beberapa. Sekitar 40 persen. Kami dari Timur, itu semua Milenial.

Jadi stigma bahwa Partai Ummat sebagai partai orang tua dan agamis terpatahkan dari caleg-calegnya?

Saya kira seperti itu. Menurut saya bukan agamis banget. Kenapa disebut ummat, karena ini untuk semua ummat. (Ardiana/Bagian 2)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved