Berita Nasional Terkini
Bertemu Rocky Gerung, Luhut Sebut Tak Mimpi Jadi Presiden: Tahu Diri Kalau Bukan Orang Jawa
Bertemu Rocky Gerung, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan sebut tak bermimpi jadi Presiden karena ia bukan orang Jawa.
“Jadi potensi kita untuk mengaktifkan kembali janji kemerdekaan, yaitu kesejahteraan, perbedaan SARA, itu sebetulnya hal yang natural aja,” timpal Rocky Gerung.
Hal itu pun diamini oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang mengaku pasrah akan ketentuan yang sudah digariskan.
“Natural aja. Ini sebenarnya ada beberapa oknum yang pengen membuat supaya dirinya hebat. Saya bilang semua yang ada di bawah langit ada waktunya. Jadi saya juga menyadari itu, ada waktunya, you're done,” tutur dia.
Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan juga menyinggung oknum yang memiliki post power syndrome.
“Dan kita harus tahu itu, kalau kita pengen terus merasa bahwa kita yang paling ngatur semua, itu nanti yang namanya post power syndrome. Jadi saya enggak mau seperti itu,” beber Luhut Binsar Pandjaitan.

“Ada yang enggak punya power tapi udah ada syndrome-nya,” sindir Rocky Gerung.
Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan mulai membahas soal Presiden harus orang Jawa.
“Apa harus jadi Presiden kau bisa ngabdi? Kan enggak juga, harus tahu diri juga lah. Kalau kau bukan orang Jawa,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Mendengar itu, Rocky Gerung pun sontak langsung tertawa.
“Fakta antropolginya begitu,” kata Rocky Gerung membenarkan pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan.
Lalu Luhut Binsar Pandjaitan pun mengatakan bahwa selain orang Jawa, jangan bermimpi menjadi Presiden hari ini.
“Iya, kalau Anda bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya enggak tahu 25 tahun lagi, udah lupain deh. Nggak usah kita memaksakan diri, kita sakit hati. Yang bikin sakit hari ini kita sendiri loh,” ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal itu pun dibenarkan oleh Rocky Gerung.
“Wah ini poin bagus, jadi terimalah fakta itu, fakta antropolgi kita,” ujar Rocky Gerung.
Luhut Binsar Pandjaitan pun meminta Rocky Gerung untuk mengingatkan pada rakyat soal fakta antropologi tersebut.