Berita MHU

Sejak 2008, MHU Bantu Akses Air Bersih Ribuan Warga di Kawasan Lingkar Tambang

Persoalan air bersih menjadi perhatian PT Multi Harapan Utama (MHU), terutama untuk membantu masyarakat di desa-desa lingkar tambang.

Editor: Diah Anggraeni
HO/PT Multi Harapan Utama
Fasilitas air bersih yang memadai belum merata dirasakan masyarakat. Hal ini pun menjadi perhatian PT Multi Harapan Utama, terutama untuk membantu masyarakat di desa-desa lingkar tambang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Persoalan air bersih menjadi perhatian PT Multi Harapan Utama (MHU), terutama untuk membantu masyarakat di desa-desa lingkar tambang.

Pasalnya, fasilitas air bersih yang memadai belum merata dirasakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Keterbatasaan akses hingga belum adanya fasilitas penunjang jadi kendala dalam menyediakan air bersih.

Baca juga: Diinisiasi PT Multi Harapan Utama, Kolam Pascatambang Jadi Berkah yang Mengalir bagi Warga Margahayu

Menurut Wijayono Sarosa, General Manager Mining Support MHU, beberapa lingkar tambang tersebut saat itu belum sepenuhnya terjangkau jaringan air bersih yang layak.

"Masyarakat di sana sangat bertumpu dan hanya mengandalkan air hujan, air sumur dangkal ataupun air sungai," kata Wijayono.

Menjawab persoalan ini, MHU menginisiasi akses air bersih sejak tahun 2008 hingga sekarang.

"Program penyediaan air bersih dari MHU untuk desa-desa lingkar tambang dilakukan sejak tahun 2008 hingga saat ini. Kenapa kita concern ke persoalan ini, kaena MHU menilai sumber daya yang unggul dimulai dari kemudahan akses terhadap air bersih," paparnya.

Akses air minum dan sanitasi yang memadai berkontribusi langsung terhadap tingkat produktivitas warga.

Ketiadaan air bersih merupakan awal dari munculnya persoalan kesehatan masyarakat.

Tersedianya air bersih akan mengurangi potensi penyakit, baik bagi ibu yang sedang hamil maupun bagi bayi serta anak bawah lima tahun (balita).

Baca juga: Dukung Peningkatan SDM, PT MHU Gelar Pelatihan Operator Alat Berat

Jika penyakit karena ketiadaan air bersih terus menerus mendera anak di seribu hari pertama kehidupannya, anak tersebut dipastikan bakal menderita stunting karena tidak mampu menyerap gizi dengan baik.

Maka dari itu, dengan semangat gotong royong, MHU membangun fasilitas pengolahan air dan menambah lajur pipa distribusi.

Berdasarkan catatan MHU, penyediaan air bersih yang disalurkan melalui kegiatan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) ini, telah menjangkau hampir ribuan kepala keluarga di seluruh wilayah desa-desa lingkar tambang.

Proses pengolahan air diperoleh dari sumber air tanah, yang kemudian diolah beberapa kali dalam bak-bak penampung sambil dimasukkan sejumlah bahan kimia untuk menghilangkan bakteri.

Setelah itu, air diolah menggunakan mesin untuk proses pemisahan lumpur. Proses ini dilakukan di fasilitas instalasi pengolahan air atau Water Treatment Plant (WTP).

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved