Tragedi Arema vs Persebaya

Terbaru! Terjawab Sudah Apa yang Terjadi Jika Terkena Gas Air Mata, FIFA Larang Digunakan di Stadion

Dilarang FIFA, terjawab sudah apa yang terjadi jika terkena gas air mata dan alasan Kapolda Jatim menggunakannya saat kerusuhan di Kanjuruhan

Editor: Doan Pardede
TribunJatim.com/ M Romadoni
GAS AIR MATA - Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjelaskan alasan menggunakan gas air mata saat terjadi kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang. Terjawab sudah apa yang terjadi jika terkena gas air mata yang ternyata dilarang FIFA untuk digunakan di dalam stadion. 

Dikutip dari Kompas Tren, efek dari gas air mata mulai bereaksi ketika terpapar ke kulit, terutama kulit wajah dan mata.

Mereka yang terpapar gas air mata akan merasa nyeri dan pedih.

Baca juga: Kabar Malang Terkini Hari Ini, Ini Kronologi Kerusuhan di Kanjuruhan, Kapolda Jatim: 127 orang Tewas

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono mengungkapkan, gas air mata ada beberapa jenis, namun yang sering digunakan yakni Chlorobenzalmalonitrile atau CS.

"Senyawa CS diformulasikan dengan beberapa bahan kimia, terutama pelarut metil isobutil keton (MIBK) yang digunakan sebagai pembawa," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/10/2020).

"Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang menyebabkan rasa nyeri," jelas dia.

Ditambahkan oleh Agus, rasa nyeri dapat berlangsung pada jangka waktu sekitar 1 jam jika tidak langsung diatasi, bahkan efek nyeri dapat berlangsung selama 5 jam.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved