Berita MHU
Inovasi Program Keselamatan Pertambangan, MHU Raih Trofi dan Predikat Aditama GMP Award 2022
PT Multi Harapan Utama diganjar dengan predikat aditama serta trofi terbaik untuk aspek pengelolaan keselamatan pertambangan pada gelaran GMP Award.
TRIBUNKALTIM.CO - Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sebuah keniscayaan pada aktivitas operasi perusahaan.
Menyadari akan urgensi itu, PT Multi Harapan Utama (MHU) melakukan berbagai upaya pencegahan kecelakaan yang berkelanjutan dengan mengembangkan sistem perencanaan, pengendalian operasi, pengawasan serta evaluasi.
Walhasil, konsistensi ini diganjar dengan predikat aditama serta trofi terbaik untuk aspek pengelolaan keselamatan pertambangan pada gelaran Good Mining Practice (GMP) Award 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).
Baca juga: Komitmen pada Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik, MHU Borong Penghargaan GMP Award 2022
Sebagai gambaran, dari akhir 2014 hingga akhir 2021 MHU telah mencatatkan 85 juta jam kerja tanpa kecelakaan.
Kepala Teknik Tambang MHU, Aris Subagyo menyatakan bahwa prestasi yang diterima oleh MHU bukan merupakan tujuan utama, namun buah dari proses dan inisiatif pencegahan kecelakaan yang dapat mencederai karyawan, menimbulkan kerusakan peralatan, ataupun kerusakan.
“Komitmen dan perilaku pekerja menjadi hal yang utama dalam upaya pencegahan kecelakaan, sehingga doktrin sedari awal terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja harus diberikan kepada seluruh pekerja. Selain itu, perkembangan jaman dan teknologi terapan untuk operasional, menuntut tingkat keselamatan dan kesehatan kerja yang lebih tinggi dan menjadi hal yang tidak biasa,” Aris menerangkan.
Aris mengakui bahwa keterlibatan dan kerja sama semua pihak dari pucuk pimpinan sampai tingkat paling bawah berkontribusi mendukung upaya preventif dan inovatif yang menjadi penentu keberhasilan kinerja operasi perusahaan.
Adapun inovasi program keselamatan pertambangan yang dilakukan MHU di antaranya: Program Pengawas Pelopor, Program Mekanik Andalan, Program Hauling Selamat, Program Penurunan Berat Badan, dan Program Semangat Sehat Bahagia.
Baca juga: MHU Buktikan Kolam Pascatambang Jadi Berkah, Digunakan untuk Irigasi dan Sumber Air Minum
Program Pengawas Pelopor menitikberatkan pada peningkatan kompetensi pengawas lapangan pada mitra kerja di area operasi MHU melalui berbagai program pelatihan dan pengawasan yang bertujuan untuk meminimalisir dan menghilangkan gap.
Pengawas lapangan merupakan front line dari kegiatan operasi penambangan, Tim MHU selalu berupaya memastikan pengawas lapangan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dengan aman.
Program Mekanik Andalan merupakan upaya mengembangkan skill, wawasan dan leadership mekanik di area workshop tambang.
Data statistik menunjukkan bahwa risiko kecelakaan di area kerja workshop cukup tinggi, karena itu ingkat kesadaran, pemahaman dan kemampuan mekanik dalam memahami fungsi tugas dan tanggung jawabnya dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan alat berat harus memadai.
Program Hauling Selamat memiliki target untuk menekan dan mengendalikan potensi kecelakaan di area jalan angkut tambang.
"Driver unit alat angkut dan pengelola jalan angkut kami berikan pelatihan dan pendampingan serta pengawasan intensif secara gradual dan terus-menerus," tutur Aris.
Baca juga: Sejak 2008, MHU Bantu Akses Air Bersih Ribuan Warga di Kawasan Lingkar Tambang
Kemudian untuk Program Penurunan Berat Badan fokus pada karyawan yang memiliki nilai Body Mass Index (BMI) lebih dari 30.
Program ini bertujuan agar karyawan memiliki postur ideal, terhindar dari berbagai penyakit, dan cekatan dalam bekerja, sehingga produktivitas bisa tercapai secara optimal. Sedangkan Program Semangat Sehat Bahagia memiliki sasaran untuk memantau karyawan yang berusia di atas 45 tahun agar selalu memiliki kelaikan kerja (Fit to work).
Aris menambahkan, beberapa program inovasi keselamatan di atas bertujuan untuk pengembangkan sumber daya manusia, pengelolaan sarana prasarana instalasi peralatan (SPIP), manajemen risiko serta implementasi sistem manajemen keselamatan pertambangan.
Untuk diketahui, MHU merupakan anak usaha MMS Group Indonesia yang ditunjuk oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan kegiatan pertambangan (eksplorasi dan operasi produksi) batu bara.
Wilayah operasi MHU terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.