Berita Kukar Terkini
Prosesi Merebahkan Tiang Ayu, Tanda Berakhirnya Erau Adat Pelas Benua 2022
Perayaan Erau Adat Pelas Benua 2022 resmi berakhir hari ini, Senin (3/10/2022) melalui upacara merebahkan tiang ayu.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Perayaan Erau Adat Pelas Benua 2022 resmi berakhir hari ini, Senin (3/10/2022) melalui upacara merebahkan tiang ayu.
Upacara tersebut dilakukan di ruang sitinggil Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yang kini menjadi Museum Mulawarman.
Upacara ini berlangsung khidmat dan sederhana. Tiang Ayu yang berdiri selama sepekan direbahkan oleh empat kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara.
"Prosesi merabhkan tiang ayu menjadi simbol seluruh rangkaian Erau Adat Pelas Benua 2022 berakhir. Kami berharap, Erau bisa terus fijaga adat dan kelestariannya," ujar Kerabat Kesultanan Raden Heriansyah.
Baca juga: Prosesi Ngulur Naga dan Belimbur di Kukar Berlangsung Meriah
Merebahkan tiang ayu merupakan prosesi sakral terakhir yang menandai berakhirnya perhelatan tahunan Erau.
Pada prosesi ini, pusaka Sangkoh Piatu (Tiang Ayu) yang selama tujuh hari dan tujuh malam didirikan kembali direbahkan pada posisinya semula.
Ritual merebahkan tiang ayu diselenggarakan saat matahari mulai meninggi di ufuk timur, sekira pukul 09.00 Wita.
Menjelang upacara, para pangkon laki (abdi dalem pria) dan pangkon bini (abdi dalem wanita) mulai duduk berjajar di sayap kanan dan sayap kiri Ruang Stinggil.
Baca juga: Bagaimana Cuaca Hari Ini Kukar, Senin 3 Oktober 2022, Tenggarong akan Diguyur Hujan
Di tengah ruangan, Sultan dan para kerabat kesultanan berjajar menghadap ke Sangkoh Piatu.
Sementara, Dewa (wanita pengabdi ritual) dan belian (pria pengabdi ritual) duduk di sisi kanan dan kiri dari susunan tambak karang yang dilapisi selembar kasur kuning, tempat pembaringan Sangkoh Piatu.
Setelah Sultan hadir di ruangan, prosesi pun dimulai. Empat orang kerabat Kesultanan berjajar di sisi Sangkoh Piatu.
Selanjutnya, Sangkoh Piatu digoyangkan sebanyak tiga kali, seperti menggoyangkan batang pohon untuk menumbangkannya. Setelah itu, barulah Sangkoh Piatu direbahkan di atas kasur.
Baca juga: Melihat Belimbur Warga Kukar, Tradisi Perang Air Mirip Festival Songkran di Thailand
Setelah Sangkoh Piatu rebah, dewa melaksanakan ritual tepong tawar di sekeliling Sangkoh Piatu. Kemudian, dewa melakukan besawai dan membawa tepong tawar ke hadapan Sultan.
Pada ritual tersebut, air tepong tawar diusapkan pada punggung tangan, dahi, kepala, lutut, dan betis Sultan.
Sultan kemudian mengusapkan air kembang ke kedua kelopak matanya, menyapu wajah dan kepalanya.
Baca juga: Ritual Mengulur Naga, Akhiri Pesta Erau Adat Pelas Benua 2022 di Kukar