Berita Kaltim Terkini
Penyesuaian Harga BBM Picu Inflasi Kelompok Transportasi, Gubernur: Kaltim Masih Under Control
Dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sendiri, terjadi peningkatan biaya energi global merupakan kontributor inflasi
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) Kaltim melaporkan tingkat inflasi pada bulan September 2022, utamanya bersumber dari peningkatan harga pada kelompok transportasi.
Dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sendiri, terjadi peningkatan biaya energi global merupakan kontributor inflasi pada kelompok transportasi tersebut.
Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor saat hadir dalam Gelar Pangan Murah di Kantor Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim mengungkapkan bahwa inflasi masih terkendali.
"Untuk sementara Kaltim masih dalam under control, jadi tidak ada masalah dalam hal ketersediaan bahan pangan, karena kita tetap monitor terus," terangnya, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Kendalikan Inflasi Pasca Kenaikan BBM di Kutim, Disperindag Bakal Gelar Operasi Pasar
Baca juga: Raih Prestasi Pengendalian Inflasi, Samarinda Berhak Terima Dana Insentif Daerah
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah Dibutuhkan Kendalikan Inflasi
Isran Noor sendiri juga mengatakan bahwa berbagai pihak turut ikut bekerja sama dalam mengendalikan ketersediaan pangan.
Ini menjadikan kebutuhan pokok masyarakat bisa dikendalikan ketersediaan barang dan termasuk harganya.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga turut menggandeng pihak terkait dan Kabupaten/Kota agar terus mengendalikan agar inflasi terus terjaga.
Gelar Pangan Murah juga diapresiasi, ini juga turut membantu masyarakat Kaltim dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
Operasi Pasar Murah tersebut juga dapat membantu Pemerintah Provinsi dalam upaya mengendalikan inflasi daerah.
"Ini juga salah satu membantu Pemerintah Pusat untuk menjaga inflasi di daerah," tukasnya.
Dibandingkan daerah lain, Isran Noor menegaskan inflasi Kaltim masih cenderung aman, tetapi dia ingin semua stakeholder tidak cepat berpuas diri.
"Tapi kita tidak boleh berpuas diri, harus waspada. Dengan melakukan hal (Pasar Murah) seperti ini, kita bisa menjaga inflasi kita ini," tegasnya.
Menyinggung faktor penyebab inflasi yang tidak dapat dihindari, Isran Noor membenarkan, salah satunya adalah dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berpengaruh pada kenaikan harga bahan pokok.
"Mengantisipasi dampak kenaikan bahan pokok ini, Pemprov Kaltim akan mengalokasikan dua persen dari dana transfer pusat ke daerah untuk subsidi ongkos angkut," tandasnya.
Sementara itu, terpisah Kepala DPTPH Kaltim, Siti Farisyah Yana mengatakan sepanjang tahun 2022 ini, pihaknya sudah melaksanakan gelar pangan murah sebanyak delapan kali di beberapa Kabupaten/Kota di Kaltim.