Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Golkar Balikpapan Pilih Risti, Andi Arif Agung: Dinamika Calon Wawali Belum Selesai

Ketua Harian DPD Partai Golkar Balikpapan, Andi Arif Agung, S. H mengaku juga sempat masuk bursa bakal calon wakil wali kota Balikpapan. 

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
Andi Arif Agung dalam talkshow di Tribun Kaltim Series "Mengapa Golkar Memilih Risti?", pada 26 September 2022 lalu 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebelum nama Risti Utami Dewi dipilih Partai Golkar Balikpapan untuk calon Wakil Wali Kota, beberapa tokoh internal juga masuk bursa calon.

Namun para bakal calon ini memilih legowo dengan keputusan partai yang memilih tokoh di luar Golkar Balikpapan.

Risti Utami Dewi yang disodorkan oleh Partai Golkar Balikpapan adalah istri dari wawali terpilih sebelumnya, almarhum Thohari Aziz.

Ketua Harian DPD Partai Golkar Balikpapan, Andi Arif Agung, S. H mengaku juga sempat masuk bursa bakal calon wakil wali kota Balikpapan. 

“Ya termasuk saya, termasuk Pak Abdulloh (Ketua DPRD Balikpapan). Ada juga bendahara Golkar Pak Haji Ahmad Mallolongan, itu sempat muncul sebenarnya,” katanya dalam talkshow di Tribun Kaltim Series "Mengapa Golkar Memilih Risti?", pada 26 September 2022 lalu.

Baca juga: EKSKLUSIF Andi Arif Agung Beber di Balik Golkar Usung Risti Utami Dewi jadi Calon Wawali Balikpapan

Baca juga: EKSKLUSIF - Risti Utami Istri Alm Thohari Aziz Kenang Jualan Es dan Sewakan Buku Rp 1.000 per Jam

Andi menekankan, bahwa terpilihnya Risti Utami Dewi bukanlah jaminan langsung bakal jadi wakil walikota Balikpapan.

Namun butuh upaya dan proses politik, termasuk dari Risti Utami Dewi pula. Seperti apa itu, berikut petikan wawancara eksklusif dengan Andi Arif Agung.

Bagaimana proses penggodokan sehingga akhirnya keluar nama Risti Utami Dewi?

Kalau kami sih lebih banyak situasinya informal semua rata-rata ya. Memang dalam perjalanannya, semakin besar semangat bahwa (keputusan) ini harus lebih pada mengapresiasi kepada almarhum pak Thohari Aziz secara pribadi.

Karena Partai Golkar Balikpapan meyakini (kemenangan Pilkada Balikpapan) ini kerja bareng Pak Rahmad Masud dan pak Thohari Aziz.

Kemudian juga ada diskusi kecil-kecilan dengan Bu Risti Utami Dewi, bahwa Bu Risti dianggap siap maju dan siap berkontribusi untuk kota Balikpapan.

Akhirnya Pak Rahmad ya sudah (memilih), bismillah kalau seperti itu.

Berarti dari awal hanya ada satu nama atau ada beberapa nama lain?

Ada. Ya termasuk saya, termasuk Pak Abdulloh (Ketua DPRD Balikpapan). Ada juga bendahara Golkar Pak Haji Ahmad Mallolongan, itu sempat muncul sebenarnya.

Cuma dalam prosesnya masing-masing, dengan situasinya masing-masing, lebih baik kita mengalah dalam situasi ini.

Dan sebenarnya internal Partai Golkar Balikpapan sudah menerima ketika nama bu Risti keluar?

Ya harus menerima. Karena partai ini kan penugasan, jadi kalau seperti ini situasinya, ya kami meyakini bahwa ini yang terbaik.

Tapi ada spekulasi bahwa penunjukan bu Risti oleh Golkar, karena kabarnya Golkar tak mau membesarkan lawan untuk Pilkada 2024 nanti, apa benar?

Bu Risti Utami Dewi kan bukan kader Partai Golkar Balikpapan. Sampai hari ini dia tidak tercatat sebagai anggota Golkar, dia masih tercatat sebagai anggota PDI Perjuangan Balikpapan.

Artinya lebih aman jika dibandingkan, ketika misalnya Walikota memilih calon-calon yang dijanjikan oleh partai politik lain yang rata-rata Ketua?

Kan ini proses, masih 50 persen proses berjalan. Tidak serta-merta nanti Bu Risti yang terpilih jadi Wakil Walikota kan.

Ada proses pemilihan nanti dilihat dua nama yang muncul siapa kira-kira.

Risti Utami Dewi, istri almarhum Thohari Aziz
Risti Utami Dewi, istri almarhum Thohari Aziz (TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL)

Tapi Golkar sendiri 11 suara di legislatif mayoritas tinggal bergabung dengan beberapa koalisi sebenarnya sudah bsia ajukan nama bu Risti?

Ya kalau hitung-hitungan di atas kertas, tapi situasi hari ini masih cair nih. Semua partai sudah mengirimkan nama calon wawali.,

Dialektikanyakan akan hidup nih, dinamikanya akan terjadi. Artinya tidak serta-merta, bisa setuju bisa tidak.

Tapi Golkar akan menjalin koalisi nanti ketika pemilihan calon wakil walikota?

Pasti.

Sudah ada komunikasi?

Belum.

Kabarnya PPP bahkan mengajukan nama yang sama dengan Golkar, apakah ini suatu bentuk koalisi atau komunikasi yang telah terjalin?

Artinya gini, setelah pak Rahmad atau DPD Partai Golkar Balikpapan mendeklarasikan bu Risti, kami juga menginformasi kepada yang bersangkutan silakan untuk membangun komunikasi politik dengan partai-partai di luar Partai Golkar dan mungkin ini salah satunya adalah PPP.

Artinya bukan Golkar yang menjalin komunikasi selama ini dengan PPP?

Silakan calonnya untuk berkomunikasi.

Artinya dalam rangka untuk pemenangan pada saat pemilihan nanti kan 11 kursi tidak cukup misalnya untuk mendukung bu Risti sebagai calon wakil kepala daerah.

Artinya harus ada komunikasi-komunikasi lanjutan yang harus dilakukan oleh Bu Risti sebagai calon.

Itu pun juga nanti pada saat itu kita lihat rekomendasinya Pak Rahmad bagaimana, karena rekomendasi inikan belum final.

Apa kriteria dari partai Golkar Balikpapan untuk memilih calon wakil walikota?

Kalau kriteria secara rigid ini kan kriteria administrasi di KPU kelihatan yah sehat, dan segala macamnya.

Artinya secara politik pastinya bu Risti kan bukan hanya ibu rumah tangga, selama ini ia juga aktif di kegiatan-kegiatan pak Thohari Aziz.

Beliau selalu hadir dalam setiap kegiatan-kegiatan pak Thohari Aziz, artinya beliau ini orang politik.

Beliau paham dan beliau sering turun ke masyarakat.

Bu Risti ini kan perempuan, kita melihat situasinya keterwakilan gender ini kan juga bisa mempengaruhi situasi masyarakat di bawah.

Kita berharap nanti kedepannya Bu Risti ini mampu menjalani perannya sebagai ya ibunya orang Balikpapan.

Jadi kita kan nggak bisa ngukur sarjanalah, inilah, itulah, tidak secara rigid seperti itu, paling tidak kita memahami bahwa bu Risti mampu menjalankan perannya nanti sebagai wakil walikota. Itu yang kita yakini.

Tapi apakah ada syarat yang diajukan ke Bu Risti?

Sampai hari ini saya belum menemukan.

Apakah Golkar memberikan semacam tiket terusan ke Bu Risti untuk pilkada 2024 setelah penunjukan ini?

Kita tidak bisa berhitung ke sana. Pada akhirnya Golkar harus realistis dengan koalisi. Golkar bukannya tidak pede, Golkar meyakini bahwa membangun kota lagi-lagi semangatnya ya itu harus cari teman.

Cari teman ini kan tidak bisa pribadi tapi kita bicara institusi kepartaian dalam hal ini partai politik.

Kalau misalnya Bu Risti ternyata suatu saat mungkin jadi pimpinan partai tertentu ya itu pasti layak untuk dipertimbangkan. Itu bisa saja layak untuk dipertimbangkan.

Berarti kemungkinannya terbuka?

Ya karena politik itu masih cair. Jangankan bicara 2024, hari ini pun juga ya kan masih belum belum konkrit nih barang, tapi pembahasannya seperti seolah-olah sudah di final.

Satu langkah sudah selesai, bahwa Golkar yang dianggap mungkin menjadi triggernya dari pencalonan wawali, sudah mengusung nama Risti Utami Dewi.

Lantas dianggap semua permainan sudah selesai? Belum.

Belum, masih ada tahapan lanjutan ya tinggal nunggu (pilihan) pak Walikota Rahmad Masud. (Tribun Kaltim/Axel Faradila Putri/Bagian 2)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved