Tragedi Arema vs Persebaya
Desakan hingga Petisi Minta Ketua Umum PSSI Mundur, Respon Menpora saat Disinggung soal Iwan Bule
Desakan hingga petisi minta Ketum PSSI Mochamad Iriawan mundur pasca Tragedi Kanjuruhan mengemuka. Respon Menpora saat disinggung soal Iwan Bule
TRIBUNKALTIM.CO - Desakan hingga petisi yang meminta Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sesuai Tragedi Kanjuruhan terus bergulir.
Respon Menteri Pemuda dan Olah Raga ( Menpora ), Zainuddin Amali terkait sikap Ketum PSSI, Iwan Bule tersebut.
Desakan agar Iwan Bule mundur dari jabatannya sebagai Ketum PSSI ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab dari Tragedi Kanjuruhan, seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang mengakibatkan 131 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Laga Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berujung pada Tragedi Kanjuruhan ini digelar Sabtu (1/10/2022) lalu.
Insiden tragis Tragedi Kanjuruhan tersebut mengakibatkan jumlah korban jiwa kedua terbesar sepanjang sejarah dunia sepak bola ini.
Hingga kemudian muncul desakan publik agar Mochamad Iriawan meletakkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Di laman Change.org, muncul pula petisi mendesak agar Mochamad Iriawan bahkan saat ini sudah ditandatangani yang hingga Sabtu (8/10/2022) pukul 14.04 WIB ini telah ditandatangani ini 24.691 orang.
Desakan publik di atas tak lepas dari penilaian publik bahwa Mochamad Iriawan alias Iwan Bule menjadi salah satu pihak yang mesti bertanggung jawab atas insiden tragis Kanjuruhan.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Ketua PSSI harusnya Malu, Iwan Bule Didesak Mundur, IPW: Copot Kapolres Malang
Tetapi, Mochamad Iriawan tampak tidak peduli dengan desakan publik yang menginginkan dirinya untuk turun dari jabatan PSSI.
“Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang).
Ini bentuk pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI),” ujar pria yang disapa Iwan Bule ketika ditemui awak media di Malang, Selasa (5/10/2022) sore WIB seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Menurut dia, memilih mundur itu sama saja dengan lari dari tanggung jawab.
Jadi, memilih untuk tetap menjadi Ketum PSSI.
“Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja.
Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya.
(Saya berada) di Malang sampai selesai,” kata dia.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 33 Anak, Polri dan PSSI Tak Cukup Kuat Lakukan Penyelidikan Sendiri?
“Salam ya buat netizen (sambil tertawa),” imbuhnya sambil berjalan dan menyudahi sesi wawancara.
Menpora Zainudin Amali tampak enggan untuk menjawab pertanyaan mengenai desakan agar Ketum PSSI, Iwan Bule, untuk mundur.
Ia membelokkan pertanyaan awak media dengan mengatakan bahwa pertanyaan itu diajukan pada saat yang tidak tepat.
Padahal, pertanyaan tersebut diajukan pada sesi doorstop, bukan dalam sesi konferensi pers Menpora terkait Evaluasi dan Perbaikan Prosedur Pengamanan Penyelenggaraan Sepakbola Indonesia.
“Aaah, itu tidak dibahas di rapat ini. Kamu ini,” ujar Zainudin Amali pada Kamis 6 Oktober 2022.
Adapun hingga saat ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah mengumumkan enam tersangka soal tragedi Kanjuruhan.
Enam terasangka insiden Kanjuruhan itu adalah:
- Direktur Utama PT LIB, AHL
Baca juga: Daftar Sanksi untuk Arema FC, Panpel, Security Officer dari PSSI Terkait Tragedi Kanjuruhan
- Ketua Panitia Pelaksana, AH
- Security Officer, SS
- Kabagops Polres Malang, WSS
- Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim, H
- Samaptha Polres Malang, BSA
Indonesia tak Kena Sanksi FIFA
Seusai Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Surabaya yang menewaskan ratusan orang tersebut, Indonesia dipastikan tak kena sanksi FIFA.
Pernyataan Indonesia tidak dikenakan sanksi FIFA ini disampaikan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), Jumat (7/10/2022) malam.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi menyebut FIFA akan berkantor di Indonesia untuk kemudian bersama dengan AFC dan Pemerintah Indonesia melakukan transformasi sepak bola Indonesia.
Pernyataan lengkap Presiden Jokowi terkait dengan Indonesia tidak kena sanksi FIFA dan langkah selanjutnya untuk transformasi sepak bola Tanah Air ini diunggah di YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (7/10/2022) malam WIB.
Diketahui, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut tercatat menewaskan 131 orang sesuai dengan data terbaru yang diupdate Pemerintah.
Kepastian Indonesia tidak menerika sanksi pasca Tragedi Kanjuruhan ini disampaikan Presiden Jokowi setelah surat dari FIFA per tanggal 5 Oktober 2022.
Surat dari FIFA tersebut ditandatangani langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Presiden Jokowi mengatakan, "Saya telah menerima surat dari FIFA. Ini adalah tindak lanjut dari pembicaraan saya lewat telfon dengan Gianni Infantino pada 3 Oktober lalu."
Selanjutnya, Jokowi menambahkan, "Berdasarkan surat tersebut, Alhamdulillah, sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA."
"Dan berdasarkan surat tersebut, Alhamdulillah Sepak Bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA.
Selain menyebut tidak ada sanksi, FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia.
Dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut," kata Jokowi seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
"FIFA bersama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia," ucap Jokowi menambahkan.
Selanjutnya, Jokowi memaparkan bahwa akan dilakukan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia untuk:
(1) membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia;
(2) memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional;
(3) melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;
(4) mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta
(5) menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
Di akhir pernyataannya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Presiden FIFA, Gianni Infantino, juga akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.
"Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah," tandasnya.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Ketua PSSI harusnya Malu, Iwan Bule Didesak Mundur, IPW: Copot Kapolres Malang
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.