Berita Nasional Terkini
Rocky Gerung: Gas Air Mata Polisi Penyebab Kematian Suporter Arema dalam Tragedi Kanjuruhan
Pengamat Politik Rocky Gerung kembali mengomentari Tragedi Kanjuran yaitu terkait penyebab kematian suporter Arema.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat Politik Rocky Gerung kembali mengomentari Tragedi Kanjuran yaitu terkait penyebab kematian suporter Arema.
Disampaikan dalam tayangan YouTube Rocky Gerung yaitu penyebab kematian suporter Arema pada 1 Oktober lalu dikarenakan adanya gas air yang ditembakkan oleh polisi.
Dalam tayangan Youtube Rocky Gerung tersebut ditulis dengan judul "Investigasi Independen: Gas Air Mata Polisi Penyebab Kematian Suporter Arema".
Menurut Rocky Gerung, kematian suporter Arema membuat pemuda dan Aremania melakukan unjuk rasa pada hari ini, Selasa (11/10/2022) di depan halaman Polresta Kota Malang.
Rocky Gerung menyampaikan bahwa rasa keadilan rakyat tidak bisa di manipulatif.
Baca juga: Lengkap! Profil dan Biodata Rocky Gerung, Pengamat Politik Indonesia
"Ada core self inti dari diri kita,terdapat mata hati yang terkumpul dan terakumulasi pada suporter Arema. Akumulasinya terjadi karena diskursusnya makin lama memihak kepada polisi" tutur Rocky Gerung dalam Youtubenya, Senin (10/10/2022)
Rocky menambahkan, "Mulai dari soal penghilangan barang video segala macam, lalu beberapa tokoh bicara terlalu normatif."
Disampaikan juga oleh Rocky Gerung, bahwa adanya hal tersebut harusnya dapat dibaca oleh Presiden Jokowi bahwa terdapat harga diri yang direcehkan dalam peristiwa itu.
Menurutnya, jangan karena mental suporter Arema itu brutal maka Arema yang disalahkan terhadap Tragedi Kanjuruhan.
"Suporter yang lain juga merasa biasa aja, kejadian ini kan bukan sekali saja. Tawuran saja. tapi tidak ada sesuatu yang menyebabkan kematian masal karena kesalahan menggunakan alat-alat kekerasan, kan itu intinya" Ucap Rocky Gerung.
Baca juga: Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Malang Ingin Dirombak, Rocky Gerung Singgung Presiden Jokowi
Disisi lain, Rocky Gerung menyampaikan bahwa dalam Tragedi Kanjuruhan ini Presiden Jokowi tidak menganggap peristiwa ini menegangkan.
"Karena FIFA sudah memberi sinyal akan ada sanksi." Ujarnya.
Rocky Gerung juga melanjutkan, "FIFA itu belum melakukan investigasi, FIFA mungkin hanya basa-basi. Bukan berarti keputusan FIFA tidak menghukum Indonesia. Kan ada tim hukumnya yang mesti memutuskan".
Menurutnya, karena hal tersebutlah yang membuat Presiden Jokowi dengan tidak berempati terlebih dahulu kepada suporter Arema.
"Mestinya Presiden Jokowi berempati dulu pada tuntutan Arema." Ujar Rocky Gerung.