Breaking News

Berita Kaltim Terkini

Bontang Pilot Project Riset Bakteri Wolbachia untuk Nyamuk Aedes Aegypti

Penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Kalimantan Timur terus menunjukkan grafik peningkatan signifikan

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin saat ditemui di ruang kerjanya.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

DBD sendiri juga sangat berbeda dengan Malaria yang cenderung menyasar daerah perkotaan.

Nyamuk yang menggigit juga memiliki waktu berbeda dimana malaria pada malam hari, DBD justru pagi hari.

Radius terbang nyamuk Malaria juga berkisar 100 meter, berbeda dengan DBD yang sekitar 70 meter.

Namun, dua-dua nya tetap berbahaya dan seluruh masyarakat perlu melakukan pencegahan serta mengikuti anjuran pemerintah.

Baca juga: Komisi IV DPRD Kaltim Terkait Penanganan DBD: Pemerintah dan Masyarakat Harus Saling Bersinergi

"Ya kan beda-beda tiap wilayah, kalau DBD ini lebih pada perkotaan, memang beda dengan Malaria. Khusus untuk DBD kita pantau setiap minggu, begitu ada pergerakan kita lakukan evaluasi pencegahan pemberantasan sarang nyamuk, PSN dan 3 M plus tadi," pungkas dr. Jaya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved