Berita Nasional Terkini

Daftar 3 Pernyataan Zulfan Lindan yang Kontroversial, Alasan Dinonaktifkan dari Pengurus DPP Nasdem

Daftar 3 pernyataan Zulfan Lindan yang kontroversial. Alasan Nasdem menonaktifkan politisi senior ini dari kepengurusan partai.

Editor: Amalia Husnul A
Istimewa via Tribunnews.com
Zulfan Lindan dan surat peringatan dari Nasdem. Daftar 3 pernyataan Zulfan Lindan yang kontroversial. Alasan Nasdem menonaktifkan politisi senior ini dari kepengurusan partai. 

"Lucu ada politisi yang sakit dan nyinyir Jokowi menolak komentari soal politik praktis," ujar Ngabalin yang dikutip lewat akun Twitter pribadinya, Rabu 5 Oktober 2022.

2. Bandingkan Anies dengan Jokowi

Zulfan Lindan juga sempat mengatakan sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan antitesis atau pertentangan yang cocok dari Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut dikatakan oleh Zulfan sebagai satu dari antara banyak alasan kenapa Partai NasDem mendeklarasikan Anies sebgai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Ia juga menegaskan NasDem telah mengkaji hal ini melalui pendekatan dialetika filsafat.

"Ini sudah kita kaji dengan filsafat pendekatan dialetika, dengan pendekatan filsafat Hegel.

Pertama apa, Jokowi ini kita lihat sebgai tesis, berpikir dan kerja, itu Jokowi. Tesis kan begitu, Jokowi. Lalu kita mencari anti-tesa.

Dari antitesis Jokowi ini yang cocok itu Anies. Apa artinya? Dia berpikir secara konseptualisasi," ujar dalam acara Adu Perspektif Total Politik yang berlangsung daring, Selasa (11/10/2022) malam.

Lebih lanjut, Zulfan menegaskan sosok yang ia sebut antitesis ini hanya ada pada figur Anies.

Pernyataan Zulfan Lindan mendapat reaksi dari PDIP

Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soedjono mengatakan pernyataan Zulfan Lindan menjadi catatan terkait kesetiaan Nasdem dalam koalisi yang sudah dibangun.

Nusyirwan Soedjono menilai catatan tersebut akan menjadi sebuah ukuran penilaian terhadap sikap partai yang masuk dalam koalisi pemerintah di masa transisi.

"Itu semua akan diukur, dan kita tidak bisa menghalangi penilaian publik.

Tidak apa-apa dan bebas-bebas saja (Nasdem) bereksperimen dengan pencalonan, tapi kita juga harus siap dengan penilaian terhadap karakter partai kita masing-masing," ujar Nusyirwan di program Sapa Indonesia Malam Kompas.TV, Rabu (12/10/2022).

Nusyirwan menambahkan sangat wajar jika wacana untuk merombak kabinet muncul setelah kader partai Nasdem membandingkan Anies dan Jokowi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved