Mata Lokal Memilih
Jokowi Ungkap Sinyal Reshuffle Kabinet Setelah Nasdem Usung Anies Baswedan Jadi Capres, Hasto Senang
Presiden Joko Widodo ungkap sinyal soal reshuffle kabinet setelah Nasdem usung Anies Baswedan jadi Capres di Pilpres 2024.
Menurutnya, pemerintah membutuhkan dukungan yang solid dan loyal dari para menterinya untuk menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat.
"Apa yang disampaikan Pak Jokowi sangat bagus, karena itu hak prerogatif dari Presiden," kata Hasto saat ditemui di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta.
Ia pun berharap perombakan kabinet ini akan membuat kinerja struktur pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ke depan semakin positif.
Terutama, dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Supaya nanti di Pemilu 2024 dalam kondisi sense of happiness yang tinggi karena kabinet saat ini telah mencapai sejumlah prestasi yang tinggi dalam memikirkan rakyatnya," kata Hasto.
Pengamat: Seharusnya Presiden Tidak Menuruti Kemauan Elite Politik
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, tidak semestinya Presiden menuruti keinginan elite politik dalam melakukan perombakan kabinet.
Baca juga: Sindir Nasdem dan Pencapresan Anies Baswedan, PDIP Singgung Prioritas Jokowi dan IKN Nusantara
Pasalnya, perombakan kabinet merupakan domain Presiden.
Berkaca dari pernyataan Hasto, menurut Dedi, hal itu justru hanya memperkeruh situasi, tidak produktif, serta kental atas nuansa pembelaan.
"Seharusnya Presiden tidak menuruti kemauan elite politik mendepak Nasdem, jikapun reshuffle diperlukan bukan karena faktor pengusungan Anies oleh Nasdem," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com.

Terlepas adanya pertimbangan politik yang dilakukan Jokowi, ia menilai, saat ini ada ketegangan di internal koalisi terutama kekhawatiran bila Anies ikut pada kontestasi nasional mendatang.
Terlebih, bila mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memiliki kans besar untuk memenangkan kontestasi lima tahun sekali itu.
"Karena Anies menjadi jauh lebih populer pasca-dideklarasikan Nasdem, bukan tidak mungkin partai penyokong pemerintah dilanda kekhawatiran, dan untuk menekan manuver Nasdem, bisa saja usulan reshuffle itu muncul," kata dia.
Di sisi lain, Johnny memastikan bahwa partainya akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf hingga selesai masa jabatannya pada 2024.
"Sikap itu yang harus dilakukan sebagai wujud tanggung jawab dan konsistensi partai koalisi pemerintahan Kabinet Indonesia Maju," kata Johnny kepada Kompas.com.
Baca juga: Hasto PDIP Bongkar Anies Baswedan Tak Ingin Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara
Baca juga: Banjir Jakarta, Anies Baswedan Ibaratkan Gelas 250 Cc Dituangi Air 1 Liter, BMKG Sebut Cuaca Ekstrem