Berita Internasional Terkini
Jutaan Tumbuhan dan Hewan Menghadapi Kepunahan
Bumi telah menghangat sebesar 12 derajat celcius sejak masa pra-industri, yang merupakan salah satu alasan mengapa spesies air tawar turun
Semua hewan liar yang termasuk ke dalam indeks tersebut adalah vertebrata, meskipun invertebrata atau hewan tak bertulang jumlahnya lebih banyak.
Invertebrata tidak termasuk karena lebih sulit untuk melakukan penelitian pada mereka, kata Direktur Jenderal Internasional WWF Marco Lambertini.

Selama 30 tahun intervensi untuk menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati, LPI terus mengamati penurunan dan bertindak sebagai indikator peringatan dini kesehatan ekosistem, kata WWF.
Laporan tersebut menekankan pentingnya tindakan dari pemerintah, perusahaan dan masyarakat untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Bumi telah menghangat sebesar 12 derajat celcius sejak masa pra-industri, yang merupakan salah satu alasan mengapa spesies air tawar menunjukan penurunan populasi terbesar sebesar 83 persen.
Pada tahun 2021, suhu laut mencapai rekor terpanas untuk tahun ketiga berturut-turut.
Hilangnya habitat dan adanya hambatan pada jalur migrasi, misalnya bendungan, telah mengancam populasi ikan.
Baca juga: Menteri LHK Dukung Y20 di Balikpapan, Singgung IKN Nusantara dan Perubahan Iklim
Pertemuan COP15 Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Keanekaragaman Hayati dijadwalkan akan berlangsung di Montreal, Kanada, pada bulan Desember.
Lambertini percaya, pertemuan itu akan menjadi kesempatan bagus bagi para pemimpin dunia menetapkan arah dalam memberikan solusi yang dapat menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.

Ada pepatah terkenal, 'Anda tidak dapat mengelola apa yang tidak dapat Anda ukur, sehingga diperlukan tujuan yang dapat dikelola.
Iklim, misalnya, perlu mencapai emisi nol karbon bersih, tetapi kehilangan nol bersih keanekaragaman hayati tidak cukup baik.
"Karena jumlah kerugian yang terjadi dalam waktu singkat," kata Lambertini.
Dia menambahkan, masyarakat dapat melakukan bagian mereka dengan mengikuti aturan sederhana seperti mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dalam upaya menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akibat Perubahan Iklim dan Aktivitas Manusia, Populasi Satwa Liar di Dunia Menurun 69 Persen
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.