IKN Nusantara
Kala Perguruan Tinggi Indonesia Berlomba Berkontribusi di Pembangunan IKN Nusantara
Kala Perguruan Tinggi Indonesia berlomba berkontribusi di pembangunan IKN Nusantara
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio
TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan IKN Nusantara atau Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur menjadi magnet.
Tidak hanya investor, banyak perguruan tinggi di Indonesia yang ingin berkontribusi terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Terbaru, Rektor UMI Makassar Prof. Dr. H Basri Modding mengatakan, akan bergandengan dengan Universitas Balikpapan memecahkan masalah-masalah bangsa kedepannya.
Terutama masalah yang berkaitan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
"Kita ingin memperkuat sinergitas antara UNIBA dan UMI dalam hal Tri Darma perguruan tinggi sekaligus membangun dan berkontribusi untuk IKN,"katanya.
Uniba menjalin kerjasama dengan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makasar di bidang pendidikan dalam bentuk penandatangan MoU (Memorandum of Understanding) di Conference Room Kampus UNIBA, Jumat (14/10/2022).
Baca juga: UMI Makassar Siap Berkontribusi Bangun IKN Nusantara di Kaltim
Baca juga: Hwaseong Water Purification Plant Bangun Instalasi Air Siap Minum di IKN Nusantara
Penadatangan MoU tersebut terkait Pelaksanaan dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggii pada pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Daerah Pendukung.
Juga diadakan pula penadatanganan perjanjian kerjasama antara Universitas Muslim Indonesia Makasar dengan Fakultas Hukum Universitas Balikpapan.
Selain itu, masuk pula dalam rangkaian acara, berupa perjanjian kerjasama antara UMI Makasar dengan Universitas Balikpapan tentang Sistem kesehatan Holistik dan Komprehensif pada IKN Nusantara dan daerah pendukung.
Serta penandatangan kerjasama antar Fakultas Hukum UMI Makasar dan Fakultas Hukum Universitas Balikpapan.
Rektor Universitas Balikpapan, Isradi Zainal mengatakan Dr. Ir. H. Isradi Zainal mengatakan pihaknya bersama UMI Makassar akan menghasilkan karya untuk IKN kedepannya.
"Kita akan melakukan MoU dibidang pendidikan , pengabdian masyarakat, juga dengan poin khusus penelitian,"ucapnya.
Ia juga menambahkan, UMI Makassar sebagai Universitas swasta terbaik di Indonesia, memiliki potensi besar dalam mendukung pembangunan IKN Nusantara.
Kalau UMI sudah mendukung, insya Allah indonesia timur pun sudah mendukung.
"IKN itu butuh keilmuan, penelitian, dan mereka punya centra official yang banyak, dan ami juga punya data yang banyak terkait IKN. Disitulah sinergi kita," jelasnya.
Sebelumnya, Universitas Gunadarma menjalin kerjasama dengan Pemkab Penajam Paser Utara.
Diketahui, salah satu kecamatan di PPU yakni Kecamatan Sepaku dipilih menjadi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP IKN Nusantara.
Kepala Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi Univeristas Gunadarma, Budi Hermana menjelaskan, ada tiga sektor yang akan dikerjasamakan dengan Penajam Paser Utara.
Yakni mulai dari pertanian, pariwisata, hingga kesehatan.
Kata Budi, dalam bidang pertanian ada program smart farming, tidak hanya sistem pertaniannya yang akan menggunakan teknologi.
Namun juga hasil pertanian nantinya akan dipasarkan menggunakan situs online.
Untuk sektor pariwisata, kerjasama ini akan menyasar desa-desa yang memiliki potensi wisata dan layak untuk dikembangkan.
Sub programnya yakni desa wisata cerdas.
Kemudian untuk kesehatan, programnya dinamai digital health.
"Bagaimana kita bisa membantu Penajam Paser Utara melakukan transformasi digital di ketiga sektor itu," sambungnya.
Universitas Gunadarma akan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, di beberapa sektor.
Ia mengungkapkan, kerjasama dengan Pemkab Penajam Paser Utara tersebut merupakan program Matching Fund dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dipilihnya Kabupaten PPU sebab, Penajam Paser Utara salah satu daerah yang memerlukan hal tersebut.
"Alhamdulillah PPU punya kebutuhan dengan hal ini, makanya match dengan program yang akan dijalankan," ungkapnya.
Tujuan utama program yang dicanangkan, kata Budi agar Benuo Taka bisa bertransformasi digital, dan tidak lagi serba manual. (*)