Berita Balikpapan Terkini
Walikota Rahmad Masud jadi Warga Balikpapan Pertama yang Didata oleh BPS
Kabarnya, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud dan keluarga menjadi orang pertama yang masuk dalam data tersebut, pada Minggu (16/10/2022).
Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam rangka Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur maka Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan mulai melaksanakan pendataan di lapangan.
Kabarnya, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud dan keluarga menjadi orang pertama yang masuk dalam data tersebut, pada Minggu (16/10/2022).
Melalui siaran pers yang diterima oleh TribunKaltim.co hari ini, saat dirumah Jabatan Walikota Balikpapan, Kepala BPS, Mustakim hadir langsung didampingi sejumlah staf BPS.
Saat itu, Ia memberikan sejumlah pertanyaan kepada walikota yang juga didampingi sang istri, Nurlena Rahmad Masud.
Baca juga: Rahmad Masud Optimis Balikpapan Juara Umum dalam Popda XVI Kaltim di Paser
Menurutnya ada tujuh variabel utama berkaitan dengan Regsosek yang juga dilaksanakan serentak seluruh Indonesia.
Antara lain yang kami tanyakan peliputi kondisi sosial demografis, kondisi perumahan, sanitasi, ketenagakerjaan, kependidikan, dan UMKM.
"Ini masuk dalam pertanyaan yang akan kami kumpulkan datanya," ucapnya.
Variabel tersebut nantinya akan menjadi basis data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk itu, Wali kota Balikpapan menjadi orang pertama yang didata, bersamaan dengan diturunkannya sebanyak 1.104 petugas yang diturunkan ke rumah tangga.
Baca juga: BPS Daftarkan Petugas Regsosek Dalam Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
"Diawali juga dengan koordinasi dan melapor kepada lurah dan camat pada Jumat (14/10/2022), lalu dilanjutkan dengan pendataan di dumah tangga hari ini," terangnya usai menemui Walikota Rahmad Masud, Sabtu (15/10/2022).
Pendataan tersebut diharapkan berjalan lancar dan tidak mengalami kendala karena akan digunakan untuk jangka panjang.
Sehingga tahun 2024 nanti, data tersebut sudah bisa dimanfaatkan untuk program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Sasaran pendataan ini adalah seluruh masyarakat Indonesia, termasuk warga Kota Balikpapan tak terkecuali para pejabat hingga tunawisma. Juga para anak buah kapal (ABK) yang sudah setahun lebih tidak pulang dan masih berada di kapal.
Baca juga: Rahmad Masud Tinjau Longsor di Graha Indah Balikpapan: Insya Allah Raih Bantuan
Adapun perkiraan kasar total sasarannya, terdapat 240 ribu KK. Sedangkan untuk penduduk berada di kisaran 700 ribu jiwa.
Pendataan untuk basis data semacam ini dalam rangka reformasi perlindungan sosial, pertama kali dilakukan. Sebelumnya pendataan serupa tapi tidak menyeluruh.