Berita Balikpapan Terkini
Kain Batik Ramah Lingkungan Diperkenalkan dalam KRI Diponegoro 365 di Balikpapan
Event fashion show tersebut berlangsung secara unik karena diselenggarakan di KRI Diponegoro 365, kapal perang milik Tentara Angkatan Laut Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Batik Pelita karya Inneke Muhaimin, yang dinilai kain ramah lingkungan dengan metode pewarna alam yang tampil pada sesi kedua dalam fashion show batik di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Event fashion show tersebut berlangsung secara unik karena diselenggarakan di KRI Diponegoro 365, kapal perang milikTentara Angkatan Laut Republik Indonesia, Senin (17/10/2022).
Kali ini batik Pelita yang tonjolkan Eco Print, yang keunggulannya ramah terhadap bumi.
Untuk Eco Print yang dikembangkan secara tidak sengaja disaat pandemi Covid-19.
Baca juga: Keunikan Fashion Batik Kelubut Balikpapan, Dipertontonkan di KRI Diponegoro 365
Dan ternyata bisa berkembang dengan cepat dan dikenal masyarakat bukan hanya di Kalimantan Timur.
"Namun hingga luar Kalimantan Timur," urai Inneke Muhaimin kepada TribunKaltim.co.
"Hingga keluarga ini di daulat oleh pemerhati Eco Print Indonesia dan diberi penghargaan sebagai keluarga Eco print berbahagia," tambahnya.
Selanjutnya untuk Rumah Ampiek Balikpapan adalah nama yg diberikan oleh Farida Ardans pada tahun 1994, yang artinya kain batik dan diambil dari Bahasa Kutai kertanegara.
Baca juga: Pesona Peragaan Busana Batik Balikpapan di KRI Diponegro 365
Sejak saat itu, kain batik khas Kalimantan Timur kita sebut Ampiek Kaltim, dan Rumah Ampiekberarti rumahnya batik Kalimantan Timur.
Sejak tahun 2009, Rumah Ampiek yg didirikan oleh Syarifah Emi Alaydrus, yang memfokuskan diri pada pengembangan batik bermotif khas Balikpapan.

Pada kesempatan istimewa ini, Rumah Ampiek mempersembahkan busana ready to wear yang di khususkan untuk fashion show di atas geladak kapal KRI Diponegoro.
"Dengan mengeksplor keindahan tenunan ulap doyo, yang dipadu dengan bordir kantung semar dan bordir ukiran Dayak," terang Syarifah.
Baca juga: Semarakkan Hari Batik Nasional, Komunitas Bellscoot Riding Bersama Skalputride Balikpapan
Putri sulung dari penggagas Rumah Ampiek, bernama Nadhila Sabrina turut mengembangkan usaha batik ini menjadi busana ready to wear yang telah masuk di beberapa outlet di beberapa kota di Indonesia.
Dan Mbk Nadhila Sabrina juga telah melakukan kegiatan promosi produk daerah, Rumah Ampik menjajaki pasar international dengan mengikuti beberapa event dunia.
Seperti fashion week di Paris dan pada bulan November mendatang akan ikut fashion week di Thailand.
Mengenal Batik Kelubut Balikpapan
Dalam gelaran fashion show di atas KRI Diponegoro 365, dipertontonkan busana batik Kelubut Balikpapan.
KRI milik TNI Angkatan Laut tersebut sedang berada di Pelabuhan Semayang, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin 17 Oktober 2022.

Terdapat pengenalan Batik Kelubut Balikpapan, yakni berawal dari Nurlena Rahmad Masud terinspirasi dengan buah Kelubut yang banyak tumbuh di Kota Balikpapan khususnya.
Buah yang dengan ciri khasnya terselubung dengan rambut-rambut jaring yang akan melindungi dari serangga dan bermanfaat bagi kesehatan di tubuh.
Baca juga: Pengrajin Batik: Batik ini Punya Energi dan Perasaan yang Tertuang di Dalamnya
Melihat dari begitu banyak manfaat dan unik dari tanaman Kelubut, inilah menciptakan dan menginginkan adanya batik khas Balikpapan.
"Dengan motif Buah Kelubut atau juga disebut Batik Kelubut," terang Nurlena Rahmad Mas'ud.
"Bagaimana kita mengangkat budaya dan kearifan lokal kita sendiri," imbuhnya.
(TribunKaltim.co/Ary Nindita)