Hari Pangan Sedunia 2022, PKT Berkomitmen Atasi Potensi Krisis Pangan 2023

Pupuk Kaltim menyasar kecukupan stok pupuk untuk sisa tahun 2022 dan persiapan masa tanam 2023 dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia.

Editor: Diah Anggraeni
HO/Pupuk Kaltim
Pupuk Kaltim sasar kecukupan stok pupuk untuk sisa tahun 2022 dan persiapan masa tanam 2023. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober. 

TRIBUNKALTIM.CO - Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober, Pupuk Kaltim (PKT) sasar kecukupan stok pupuk untuk sisa tahun 2022 dan persiapan masa tanam 2023.

Hal ini sekaligus menjawab pernyataan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati saat berbicara di konferensi pers The 1st Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting G20 di Washington DC, Selasa (11/10/2022) lalu.

Di mana, krisis pupuk pada masa ini berkaitan langsung dengan krisis pangan yang diprediksi akan terjadi pada 2023.

Baca juga: Pupuk Kaltim Tingkatkan Sarana Prasarana TPST Bessai Berinta Bontang

Sederhananya, krisis pangan nantinya dapat diatasi dengan meningkatkan produktivitas pertanian.

Akan tetapi, kekurangan dalam aspek adaptabilitas dari petani dan pelaku usaha pertanian yang menjadi kondisi relevan pada saat inilah yang berdampak langsung dalam instabilitas produktivitas pertanian.

Dengan demikian, diperlukan tidak hanya kuantitas dan kualitas material yang terlibat tetapi juga perlu memperhatikan aspek sumber daya manusia.

Pelaku usaha maupun pelaksana kegiatan pertanian di Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam hal kuantitas dan oleh karenanya menjadi salah satu aset berharga yang perlu dikembangkan dengan serius.

Di dua kuartal pertama tahun 2022, terdapat banyak rangkaian peristiwa yang turut berdampak pada penurunan produksi pangan, baik secara nasional maupun global.

Meskipun pandemi Covid-19 secara efektif sudah mulai mereda, aksi-aksi agresif seperti invasi Rusia ke Ukraina juga turut mengambil andil dalam destabilisasi kesetimbangan stok pangan global, yang kemudian berdampak langsung pada naiknya harga pangan global.

Baca juga: Ciptakan Peluang Ekonomi Kreatif, Pupuk Kaltim Gelar Pelatihan Kerajinan Batok Kelapa

Dalam mengatasi permasalahan dalam skema transpor bahan pangan, negara-negara diharapkan dapat menjadi lebih mandiri dalam mencukupi setidaknya keperluan pangan nasionalnya sendiri.

Strategi yang mengutamakan keperluan nasional pada prioritas teratas ini sejatinya dapat ditujukan tidak hanya untuk mengatasi krisis musiman, tetapi juga dapat diekspansi sebagai salah satu penggerak dalam mencapai kecukupan pangan yang berkelanjutan.

PKT sendiri memastikan bahwa produksi dan distribusi pupuk aman selama periode Musim Tanam Pertama 2023 (Maret-April 2023).

Per tanggal 14 Oktober 2022, sebanyak 109.103 ton stok pupuk urea bersubsidi dan 2.165 ton NPK formula khusus, serta 197.048 ton pupuk urea non subsidi dan 41.613 NPK non subsidi telah tersedia di gudang-gudang PKT yang tersebar di sejumlah wilayah tanggung jawab perusahaan.

Seperti yang diketahui, PKT bertanggung jawab atas pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di delapan wilayah, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Oleh karena itu, sesuai dengan komitmennya sejak awal, untuk menyukseskan musim tanam perdana tahun depan, sekaligus untuk meminimalisasi dampak krisis pangan yang diprediksi akan terjadi, PKT akan terus memonitor dan memastikan ketersediaan stok dan distribusi pupuk.

Baca juga: Pupuk Kaltim Gelar Senam dan Cek Kesehatan Gratis di Pujasera NPK Pelangi Bontang

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved