Kesehatan

Paracetamol Sirup Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak, Ini Cara Atasi Anak Demam

Paracetamol sirup diduga pnyebab gagal ginjal akut pada anak, ini cara atasi anak demam.

via Kontan.co.id
ILUSTRASI Paracetamol -Paracetamol sirup diduga penyebab gagal ginjal akut pada anak, ini cara atasi anak demam. Jangan langsung diberi obat. 

TRIBUNKALTIM.CO – Paracetamol sirup diduga penyebab gagal ginjal akut pada anak, ini cara atasi anak demam.

Gangguan ginjal misterius ditemukan pada anak-anak di Indonesia.

Diketahui sebelumnya, sebelum muncul ratusan kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia, Gambia mencatat puluhan kasus kematian anak dengan kondisi cedera ginjal diduga akibat konsumsi sirup obat batuk.

Mereka diduga meninggal usai mengkonsumsi parasetamol sirup yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Parasetamol diduga sebagai salah satu pemicu gangguan ginjal akut misterius. Lalu apa yang dilakukan saat anak demam?

Baca juga: Rencana Sekolah Tatap Muka Januari 2022, Ada Omicron, Saran IDAI: Hanya Anak yang Sudah 2x Vaksin

Baca juga: Pelantikan Pengurus IDAI Kaltim, Gubernur Isran Noor Harapkan Peran dalam Penanganan Anak

Kabar Parasetamol sirup direkomendasikan untuk dihentikan pemakaiannya sontak membuat kaum ibu terutama panik, karena obat ini jadi andalan saat anak demam.

Lantas, apa yang bisa dilakukan saat anak demam?

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso, saat demam mungkin bisa digunakan kompres hangat dulu.

Lalu jangan terburu-buru menggunakan obat.

"Kalau memang ingin coba kompres hangat dulu. Bahwa demam suatu proses alamiah menghilangkan pantogen masuk, silakan," ungkapnya pada live Instagram, Selasa (19/10/2022).

Di sisi lain Piprim pun mengatakan jika dirinya belum mengeluarkan anjuran untuk menyetop penggunaan parasetamol.

Hanya saja, pihaknya menghimbau untuk mewaspadai penggunaan parasetamol.

Berdasarkan laporan dari Gambia, terdapat puluhan kasus kematian anak dengan kondisi cedera ginjal.

Ada kecurigaan jika kematian disebabkan usai mengkonsumsi obat sirup yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Namun untuk kasus di Indonesia, penyebab gangguan ginjal akut di Indonesia belum konklusif.

Alias, belum sebagai penyebab tunggal. Namun jika ada himbauan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masa silakan diikuti himbau tersebut.

"Kalau memang diperlukan parasetamol sirup, saya belum konklusif kok. Belum ada keputusan gagal ginjal karena parasetamol. Kecuali nanti kalau ada bukti, BPOM merilis berita, kita juga sebaiknya mengikuti hal tersebut," paparnya lagi.

Sehingga Piprim menyebutkan jika tidak mengapa memberikan anak parasetamol. Hanya saja perlu dilakukan konsultasi sebelumnya.

"Bapak dan ibu jangan panik, silakan berikan parasetamol its okey. Yang biasanya dapat obat saat demam, dikasih oke saja. Hanya perlu waspada, konsultasikan pada dokter. Seperti apa keamanan obatnya, dan apa yang boleh dikonsumsi," tegasnya.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, parasetamol masih diperbolehkan digunakan jika memang dibutuhkan dan atas saran dokter.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, parasetamol masih diperbolehkan digunakan jika memang dibutuhkan dan atas saran dokter. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

Trik Kompres Anak

Selain obat, anak yang sedang demam juga bisa diberikan kompres hangat. Ini bisa diletakkan di lipatan-lipatan tubuh, agar suhu tubuhnya menurun.

Jangan memberikan anak kompres dingin ataupun alkohol.

kompres anak demam
kompres anak demam (net)
Pasalnya, kompres dingin akan membuat sel tubuh di otak mengira suhu tubuh harus dinaikkan lagi, sehingga tubuh anak malah akan bertambah panas.

"Kalau kompres alkohol jauh lebih berbahya, karena uapnya itu toksik," ujar dr Anggraini, dikutip Nakita

Baca juga: Penyebab Masih Misterius! Kenali Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Ada Ratusan Kasus di Indonesia

Ahli Farmasi: Parasetamol di Indonesia Aman Dikonsumsi

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, sampai Oktober ini ada 131 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia.

Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof. Apt. Zullies Ikawati, Ph.D.,
menuturkan, parasetamol atau nama lainnya asetaminofen adalah obat yang berefek menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.

Obat ini termasuk aman untuk berbagai keadaan, termasuk untuk anak-anak dan ibu hamil atau menyusui, dan orang dengan gangguan lambung.

"Obat ini sepanjang dipakai dalam dosis terapinya," kata dia dalam keterangan yang diterima, Kamis (13/10/2022).

Ia menjelaskan, dosis terapi paracetamol untuk dewasa adalah 500 mg-2 gram, bisa digunakan 3-4 kali sehari @500 mg.

Jika masih nyeri atau demam dengan maksimal penggunaan 4 gram ( 8 x 500 mg).

Sementara, dosis untuk anak menyesuaikan usia dan berat badan.

Overdosis parasetamol dapat terjadi pada penggunaan akut maupun penggunaan berulang. Overdosis paracetamol akut dapat terjadi jika seseorang mengkonsumsi paracetamol dalam dosis besar dalam waktu 8 jam atau kurang.

"Kejadian toksik pada hati (hepatotoksisitas) akan terjadi pada penggunaan 7,5-10 gram dalam waktu 8 jam atau kurang. Kematian bisa terjadi (mencapai 3-4 persen kasus) jika paracetamol digunakan sampai 15 gram," ungkap Zullies.

Secara mekanisme, toksisitas parasetamol lebih banyak terjadi pada liver atau hati, bukan pada ginjal.

Lalu, mengapa sirup parasetamol dikaitkan dengan kematian 66 anak-anak di Gambia?

Zullies mengatakan, dalam membuat suatu formula obat, tidak hanya zat aktifnya saja yang terkandung, tetapi juga ada senyawa tambahan lain.

Parasetamol tidak larut dalam air dan sirup menggunakan pembawa air, sehingga memerlukan bahan tambahan lain seperti propilen glikol untuk menambah kelarutan.

Kadar senyawa tambahan pada satu produk dengan produk lain bisa bervariasi antar pabrikan.

Ia menduga, sirup paracetamol yang beredar di Gambia mengandung kadar senyawa tambahan lain yang cukup besar yang dapat berbahaya.

Informasi dari BPOM menyebutkan bahwa sirup parasetamol produk tersebut tidak beredar di Indonesia.

"Jadi dugaan saya, bukan parasetamolnya yang berbahaya, tapi mungkin ada bahan lain yang menyebabkan risiko kematian," jelas dia.

Baca juga: Jangan Anda Sepelekan, Ini 5 Gejala Awal Penyakit Ginjal, Diantaranya Sering Buang Air Kecil

Adanya peningkatan kejadian anak-anak yang mengalami gangguan ginjal akut di Indonesia belakangan ini belum bisa dihubungkan dengan penggunaan obat, dan masih perlu diinvestigasi lebih lanjut.

Sejauh pemantauan, penggunaan parasetamol di Indonesia masih aman.

Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dengan penggunaan parasetamol selama digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Apalagi umumnya pemakaian paracetamol hanya bila perlu saja dalam jangka relatif pendek.

"Jika ada gejala-gejala yang tidak diinginkan setelah menggunakan parasetamol, segera konsultasi ke dokter atau apoteker untuk mendapatkan tindaklanjut yang sesuai," pesan Zullies. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Parasetamol Diduga Picu Gangguan Ginjal Akut, Jangan Langsung Beri Obat, Lakukan Ini Saat Anak Demam

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved