Musim Hujan, Simak Tips Memilih Tapak Ban Motor yang Cocok buat Melibas Jalanan Basah

TRIBUNKALTIM.CO - Hujan deras kerap mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia.

Para pengendara pun diminta untuk berhati-hati ketika melintasi jalan saat hujan deras.

Salah satu hal yang mempengaruhi keselamatan berkendara saat musim hujan adalah ban motor.

Baca juga: Ternyata Ban Motor Trail Harian dan Balap Berbeda, Yuk Simak Penjelasan dari Ahlinya

Nah, kali ini kami akan membagikan tips memilih model tapak ban motor yang cocok buat jalan basah.

Tapak ban motor yang cocok buat jalan basah ini pas digunakan saat musim hujan.

Seperti jenis tapak ban motor berikut yang cocok buat melibas jalanan basah pada musim hujan.

"Ban motor yang punya pola atau pattern ramai lebih cocok buat jalan basah," ucap pengelola Toko Khay Tire, Dede Miko Andrian kepada GridOto, beberapa waktu yang lalu.

Pola atau di bengkel dikenal juga sebagai kembangan pada ban motor ternyata ada fungsinya dan bukan sekadar pemanis tampilan.

"Pola atau pattern pada ban itu berfungsi sebagai jalur pembuang air ketika hujan," jelas pria yang akrab disapa Dede ini.

"Jadi, semakin sedikit kembangannya maka kemampuan ban motor membuang air saat hujan semakin kurang sehingga ban motor licin," tegas Dede saat ditemui di Jalan Raya Parung Bingung No.17, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Mengurangi Tekanan Angin Ban Motor Bisa Membuat Riding Jadi Lebih Aman, Benarkah?

Selain pada ban baru, mulai menipisnya pola atau pattern ban akibat pemakaian juga bikin ban licin saat musim hujan.

Oleh karena itu, ketika ban motor sudah mulai botak atau pola ban menyentuh tread wear indicator (TWI), ban sebaiknya diganti baru.

Nah, buat kalian yang sering riding di daerah yang biasanya digenangi air ketika hujan sebaiknya pakai ban yang memiliki banyak pattern untuk memecah dan membuang air.

Selain itu, agar ban bisa bekerja dengan optimal pastikan juga ban dipasang dengan benar sesuai arah putaran roda Sob.

Sebab, ban yang tidak dipasang searah putaran roda juga membuat kemampuan untuk memecah dan membuang airnya menjadi tidak optimal.