Berita Nasional Terkini
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo: Penempatan Jabatan di Polisi Gratis
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan agar tidak menyerahkan uang saat masuk ke Akademi Kepolisian (Akpol)
TRIBUNKALTIM.CO- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan agar tidak menyerahkan uang saat masuk ke Akademi Kepolisian (Akpol) .
Bukan hanya itu, juga termasuk pungutan untuk jabatan di kepolisian.
"Karena alasannya untuk setoran ke atasan ini tolong ditiadakan," kata Listyo Sigit dikutip dari akun Instagram @divisihumaspolri, Senin (24/10/2022).
Sigit juga meminta jajarannya menangkap pihak yang mencatut namanya terkait pungli.
"Termasuk juga kalau ada yang bawa-bawa nama saya tolong tangkap, laporkan," lanjutnya.
Baca juga: Kapolri Ingatkan Anggota Polisi tak Pakai Mobil dan Motor Mewah
Baca juga: TERUNGKAP Ferdy Sambo Berbohong saat Ditanya Kapolri, Eks Kabais TNI Sebut Tuhan pun Sambo Bohongi
Baca juga: Mutasi Polri Terbaru 2022, Daftar Nama 14 Kapolda yang Dimutasi Kapolri, Termasuk Teddy Minahasa
Sigit menuturkan, instruksi itu berlaku dari Polda hingga Polres.
Ia melarang dengan keras tindakan pungli yang dilakukan anggotannya.
"Kita sepakat di Mabes tidak ada yang seperti itu, tolong di Polda, di Polres lakukan hal yang sama, tidak ada untuk menempatkan jabatan harus bayar, tidak ada untuk supaya seseorang untuk sekolah harus bayar."
"Berikan penilaian yang objektif, terkait dengan prestasinya, usulkan."
"Dan kita juga dari Mabes akan melihat hal yang sama. Hilangkan hal-hal (pungli) yang seperti itu," katanya.
Sigit mengaku, pihaknya juga telah menugaskan Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (AsSDM) Irjen Wahyu Widada untuk melakukan pengawasan dan penindakan terkait hal tersebut.
Ia memastikan, setiap pihak yang terlibat pungli akan dicopot dari jabatannya sebagai Polri.
"Saya kira Pak AsSDM sudah melakukan, enggak ada yang namanya masuk sekolah bayar, mau dapat jabatan bayar dan ini sudah saya cek di Mabes tidak ada seperti itu," tuturnya.
"Itu saya minta Propam betul-betul awasi, saya masih mendengar hal-hal seperti itu, kalau masih ada saya turunkan Propam langsung saya copot. Tolong ini menjadi perhatian," lanjutnya.
Gaya Hidup Hedon Jadi Penyebab Maraknya Pungli Polisi
Peneliti ISESS Bidang Kepolisian, Bambang Rukminto menilai banyaknya pungli lantaran kultur di internal Polri yang bergaya hedonis dan kerap memamerkan kekayaannya.
Bambang mengatakan, kewenangan Polri yang besar tanpa kontrol juga menyebabkan maraknya pungli.
"Mengapa pungli itu terjadi, ya karena gaya hidup hedon dan kewenangan yang sangat besar tanpa kontrol, hal-hal tersebut membuat arogansi dan penyalahgunaan kewenangan," kata Bambang dalam program Kacamata Hukum Tribunews, Senin (24/10/2022).
Bambang juga menyoroti lunturnya ideologi Pancasila dalam kepolisian.
Baca juga: Kapolri Beberkan Kronologi Tangkap Teddy Minahasa, Tukar 5Kg Sabu Sama Tawas, Terima Uang Rp300 Juta
Menurutnya, kepolisian saat ini banyak yang bertindak arogansi dan sewenang-wenang terkait keadilan.
"Yang paling utama adalah karena kultur dan ideologi saat ini saya melihat kawan kepolisian tidak jelas ideologinya arahnya kemana."
"Pancasila tidak memberikan bimbingan untuk berbuat hedon, seperti yang kita lihat saat ini, kemudian arogansi dan kesewenang-wenangan, mereka sudah lepas dari ideologi pancasila," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolri soal Pungli Jabatan Polisi: Kalau Ada yang Bawa Nama Saya, Tangkap, https://www.tribunnews.com/nasional/2022/10/24/kapolri-soal-pungli-jabatan-polisi-kalau-ada-yang-bawa-nama-saya-tangkap?page=all.