Berita Samarinda Terkini
Kaki Pegawai PDAM Samarinda Masuk ke Dalam Pipa Saat Bersihkan IPA Gunung Lipan
Kaki kanan karyawan PDAM yang diketahui bernama Helgatika Santoso (34) tersebut mengalami pembengkakan.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Seorang pekerja Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Kota Samarinda alami cidera cukup serius pada bagian kaki kanannya saat melakukan pengurasan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Gunung Lipan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (25/10/2022).
Kaki kanan karyawan PDAM yang diketahui bernama Helgatika Santoso (34) tersebut mengalami pembengkakan.
Hal itu setelah tersedot ke dalam salah satu pipa pembuangan saat melakukan pembersihan salah satu bak IPA PDAM yang berada di Jalan Ciptomangunkusumo, Kelurahan Gunung Panjang, Kecamatan Samarinda Seberang tersebut.
Mendapatkan informasi tersebut, tim SAR gabungan dari Basarnas, Disdamkar, Polsek Samarinda Seberang dan para relawan Kota Samarinda langsung turun untuk melakukan evakuasi.
Baca juga: Soal Pohon Tumbang yang Tewaskan Pekerja Bangunan, PDAM Samarinda Langsung Datangi Rumah Korban
Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Effendi menjelaskan proses evakuasi memakan waktu 30 menit.
Dijelaskannya, saat dilakukan pemeriksaan fisik, mereka mendapati luka memar serius pada kaki kanan korban.
Oleh sebab itu, terlebih dahulu mereka melakukan penanganan korban dengan cara pembidaian pada ekstremitas bawah (bagian tungkai atau tulang paha) kanan lalu mengevakuasi menggunakan High Angle Rescue Technik atau vertical rescue.
"Kedalaman bak mencapai 6 meter dengan lebar 5 meter,
Kondisi baknya cukup berlumpur, namun tidak terlalu menjadi kendala.
Baca juga: Warga Sempaja Keluhkan Pelayanan Air PDAM Samarinda, Menanti Proyek IPA Tirta Kencana Selesai
"Hanya saja memang harus perlahan dalam mengevakuasi korban karena kakinya memar dan membengkak," jelas Riqi Effendi kepada TribunKaltim.co saat ditemui di lokasi kejadian.
Ia menambahkan dari hasil pengamatan mereka, hal yang paling harus diperhatikan saat pengerjaan IPA tersebut adalah safety.
Di mana tidak ditemukan penutup atau penyaring pada pipa pembuangan air tersebut yang menyebabkan cukup riskan saat pengerjaan pengurasan.
Ke depan mungkin pipa bisa diberi penyaring agar tidak lose, atau diberi tanda lokasi pipa.
"Karena dasar baknya tertutup lumpur, jelas pekerja tidak melihat adanya lubang itu," pungkasnya dengan saran. (*)