Ibu Kota Negara

Pembangunan IKN Diragukan, Kadin Sebut Pengusaha Tertarik Bangun Ibu Kota Negara

Beredar kabar, pengembangan proyek Ibu Kota Negara masih kesulitan untuk mendapatkan investor

Editor: Samir Paturusi
HO/SEKRETARIAT PRESIDEN RI
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo melintasi Jembatan Pulau Balang, yang akan dijadikan sebagai jalur penghubung antara Kota Balikpapan menuju IKN Nusantara. 

TRIBUNKALTIM.CO- Beredar kabar, pengembangan proyek Ibu Kota Negara masih kesulitan untuk mendapatkan investor.

Ada yang beranggapan bahwa swasta enggan berinvestasi di IKN karena dinilai kurang menjanjikan.

Terlebih pada tahun depan global bakal mengalami resesi. Sehingga para calon investor tentunya lebih selektif dalam memilih proyek-proyek atau investasi.

Padahal mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) seharusnya sudah memasuki tahapan pembangunan pada tahun ini.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Maritim, Investasi dan Hubungan Luar Negeri, Shinta Kamdani memberikan tanggapannya.

Baca juga: Presiden Jokowi Coba Jalur Logistik untuk IKN Nusantara di Kaltim, Rute Air Balikpapan-Sepaku

Baca juga: DK OJK Ingatkan Badan Otorita IKN Terkait Pemindahan Ibu Kota Baru

Baca juga: Pimpinan DPRD Kaltim Dorong Insinyur Kaltim Aktif dalam Pembangunan IKN Nusantara

Menurut Shinta, para pengusaha masih melihat adanya potensi besar untuk berinvestasi di IKN.

Terutama investasi yang berkaitan dengan sektor hijau atau berkelanjutan (Sustainable).

"Presiden telah mengatakan IKN itu Future Smart Forest City, ini maksudnya smart city," papar Shinta di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

"Jadi bukan sembarang (investor) yang membangun Ibu Kota, tapi membangun Ibu Kota dengan teknologi Smart City. Isu lingkungan dan berkelanjutan sejalan. Ini (berkaitan dengan) investasi berkelanjutan," sambungnya.

Dengan menegaskan konsep yang berkelanjutan dan environmental friendly, Shinta meyakini masih banyak para pengusaha atau investor yang teratrik.

"Selama kita bisa men-justify ini, saya rasa investor akan mau kalau kita fokus investasi berkelanjutan. Dan ini saya pikir arahnya lebih (diminati) ke teknologi," pungkasnya.

Sebelumnya, Ekonom Senior sekaligus Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah mengatakan, proyek IKN dinilai sangat menjanjikan dan terdapat banyak peluang investasi yang menarik.

Namun pada tahap awal, memang tidak bisa mengharapkan investor swasta untuk bergerak masuk terlebih dahulu.

"Periode awal memang membutuhkan investasi Pemerintah, khususnya untuk membangun infrastruktur dasar dan gedung-gedung Pemerintahan," ucap Piter saat dihubungi Tribunnews, (24/10/2022).

"Saya tidak melihat investor (swasta) ragu-ragu. Tapi investor pasti menunggu bagaimana pemerintah menyelesaikan tahapan awal pembangunan IKN," sambungnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved