Berita Internasional Terkini
Siapa Saja yang Mendukung Rusia? Cek 5 Negara yang Menolak Menyebut Tindakan Moskow sebagai Perang
Siapa saja yang mendukung Rusia, cek lima negara yang menolak menyebut tindakan Moskow sebagai perang.
Cina telah menolak untuk menyebut tindakan Rusia sebagai invasi dan telah berulang kali menyatakan penentangannya terhadap apa yang digambarkannya sebagai sanksi ilegal terhadap Moskow.
Negara itu telah membantah klaim Amerika Serikat bahwa Rusia telah meminta bantuan militer dari Beijing , dan menuduh Washington menyebarkan disinformasi jahat yang berisiko meningkatkan konflik.
Presiden Cina Xi Jinping menyerukan pengekangan maksimum di Ukraina setelah pertemuan virtual dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu.
Xi juga menyatakan keprihatinan tentang dampak sanksi terhadap keuangan global, pasokan energi, transportasi dan rantai pasokan, di tengah tanda-tanda yang berkembang bahwa sanksi Barat membatasi kemampuan Cina untuk membeli minyak Rusia.
3. Pakistan
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara untuk menentang surat bersama oleh 22 diplomat di Islamabad termasuk negara-negara anggota Uni Eropa yang menyerukan kepada pemerintah Pakistan untuk mendukung resolusi PBB dalam mengutuk agresi Rusia terhadap Ukraina.
4. Suriah
Negara Suriah telah menjadi sekutu setia Moskow sejak Rusia meluncurkan kampanye militer di Suriah pada 2015 yang membantu Presiden Bashar al-Assad menang dalam perang saudara yang sedang berlangsung.
Jajaran kelompok paramiliter pro-pemerintah di Suriah termasuk puluhan ribu yang disebut Pasukan Pertahanan Nasional, pejuang milisi Kristen dan pembelot tentara yang terampil dalam perang perkotaan dan gerilya.
Ribuan tentara bayaran dari kontraktor swasta Rusia Wagner Group juga telah dikerahkan di Suriah.
Pemimpin Suriah menelepon Putin tak lama setelah dimulainya invasi Ukraina untuk memberikan dukungannya, dan menggambarkan serangan Rusia sebagai koreksi sejarah.
5. Korea Utara
Korea Utara telah membela Rusia dan menyalahkan kebijakan hegemonik Amerika Serikat dan Barat sebagai penyebab rute konflik Ukraina.
Rusia dan Cina tampaknya semakin mendukung rezim Kim Jong-un.
Pada bulan Januari, kedua negara memblokir Dewan Keamanan PBB dari menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Korea Utara untuk uji coba rudal baru-baru ini.
(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.