Berita Balikpapan Terkini
Jembatan Ulin Kariangau Rusak 200 Meter Dihantam Gelombang, Kelurahan Berharap bisa Ditinggikan
Akibat cuaca ekstrem ini, jembatan ulin Kariangau mengalami kerusakan, roboh sepanjang 200 meter, di bagian tengah jembatan.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Robohnya jembatan panjang di Kariangau, Balikpapan Barat pada Rabu (26/10/2022) malam disebabkan gelombang pasang besar dan angin kencang yang terjadi sejak pukul 18.00 sore waktu setempat.
Akibat cuaca ekstrem ini, jembatan ulin Kariangau mengalami kerusakan, roboh sepanjang 200 meter, di bagian tengah jembatan.
Sekretaris sekaligus Pelaksana Tugas Lurah Kariangau, Sulfadli Syam, mengatakan bahwa insiden ini murni faktor alam.
“Kami lihat ini sebenarnya murni karena faktor alam. Karena pertama memang informasi warga memang gelombang sangat besar kemarin. Dan pada saat kita lihat juga di lapangan pun posisi kerusakan itu hanya pergeseran pada beberapa bagian. Jadi kami lihat ini karena alam yang tidak bisa ditebak akhir-akhir ini,” katanya, Kamis (27/10/2022).
Insiden jembatan ulin rubuh ini sendiri tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Sedangkan untuk kerugian materil untuk saat ini masih belum diketahui.
Baca juga: Kronologi Jembatan Panjang Kariangau Roboh, Saksi: Dihantam Gelombang Besar saat Hujan Deras
Baca juga: Kontrak Baru IKN Nusantara di Kaltim, Buat Jalan Tol Segmen Karang Joang-Kariangau Kota Balikpapan
“Kalau untuk kerugian materil saya belum bisa memberikan komentar apa-apa karena sementara kami akan mau melaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum kota Balikpapan. Tapi untuk korban jiwa Alhamdulillah nihil, tidak ada sama sekali,” ujar Sulfadli.
Menurut Sulfadli, pihak kelurahan saat ini telah mengambil tindakan awal untuk menangani insiden jembatan panjang Karaingan ini.
“Hari ini untuk langkah awal kami sudah turun tadi pagi sekitar pukul 08:15. Saya beserta tim Pak RT di bawah sudah melakukan identifikasi awal terkait kerusakan. Rencana kami langsung menyurat ke Dinas Pekerjaan Umum kota Balikpapan,” katanya.
“Sementara untuk pengamanan papan yang hanyut itu rencana hari ini ketua RT, ada 2 di bawah yaitu RT 1 dan RT 2 itu rencananya akan melakukan pengamanan dulu untuk beberapa bagian yang kemungkinan akan dipasang kembali jika memungkinkan untuk dipasang,” tambahnya.
Ia mengatakan, sebelumnya memang jembatan ini sudah dalam tahap perbaikan di beberapa bagian namun akibat gelombang besar membuat bagian jembatan yang lama menjadi rusak.
“Memang sebelumnya atas bantuan Dewan juga sudah melakukan perbaikan jembatan di beberapa bagian. Cuma kemarin itu karena ada faktor alam lagi jadi yang hancur itu sisi yang belum dibenerin malah,” ujarnya.
“Harapan kami memang semoga jembatan ini bisa ditinggikan karena kan dari tahun ke tahun pun saya lihat gelombang itu semakin besar, faktor alam juga kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa kalau masalah itu,” katamya.
Hanya saja, karena jembatan ulin ini adalah ikonik dan dengan ulin yang biayanya yang cukup besar jadi menurutnya perbaikan jembatan secara bertahap.
“Kami rencananya kalau mungkin akan kami ajukan lagi Musrembang kota semoga bisa diproses atau paling tidak ada perbaikan lagi. Tapi kalau dari upaya Stackholder sendiri di PU itu sebenarnya sudah banyak. Cuma ya memang kemarin sudah tidak bisa dibendung karena faktor alam,” pungkas Sulfadli. (TribunKaltim.co/Wahyudha Ramadani)