Berita MHU
PT MHU Konversikan PLTS untuk Operasional Perusahaan
PT MHU membangun PLTS di kawasan area perusahaannya seiring dengan strategi green economy pemerintah melalui potensi energi surya.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO - PT Multi Harapan Utama (MHU) membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di kawasan area perusahaannya.
Hal ini seiring dengan strategi green economy pemerintah melalui potensi energi surya.
Kepala Teknik Tambang PT MHU, Aris Subagyo mengatakan, pengembangan panel surya di area perusahaan memiliki kelebihan tersendiri, termasuk dalam komponen pasif yang tidak ada alat bergerak (moving parts).
Baca juga: Komitmen Dukung Strategi Pemerintah, MHU Bangun PLTS Ekspansi Energi Terbarukan
Selain itu, dengan memanfaatkan energi atau sumber daya yang tersedia di alam berupa sinar matahari, dapat dikonversikan sehingga menjadi solar panel ini adalah suatu teknologi yang sudah matang.
"Bisa menjadi tenaga listrik yang dapat digunakan dengan kondisi yang relatif mudah dibangun dengan cepat, kemudian memiliki keandalan yang tinggi," ujar Aris.
Menurutnya, lahan merupakan suatu komponen besar dalam pengembangan panel surya dan PT MHU berhasil membangun PLTS hanya dalam kurun waktu 9 bulan pembangunan.
"Sebab, PT MHU memiliki lahan yang sudah siap. Jadi tidak memerlukan waktu yang banyak. Karena kesiapan lahan ini adalah hal yang mutlak. Lahan harus datar, rata, kemudian dengan kepadatan yang baik, dan itu sudah tersedia di MHU," ungkapnya.
Baca juga: Kurangi Emisi Karbon, MHU Bangun Panel Surya untuk Operasi Perusahaan
Sementara dari sisi maintenance atau perawatan, diuraikan Koordinator Teknis Solar Panel PT MHU Setio Soemartono, panel surya beroperasi setelah mendapat lampu hijau dari lembaga-lembaga terkait seperti PLN, KESDM dan lain-lain.
"Yang kami lakukan adalah terus menjaga kondisi peralatan supaya tetap prima, dan ini memang membutuhkan maintenance juga. Tidak rumit. Hanya ada beberapa langkah atau standar operating dalam maintenance dan operation ini. Seperti pembersihan, harus rajin cleaning dari permukaan panel itu karena daerahnya banyak debu," jelasnya.
Menurut Setio, sisi perawatan yang rutin adalah dengan rutin membersihkan panel supaya penyerapan sinar matahari tidak terhalang oleh debu.
Hal ini tentu saja berkaitan dengan kondisi cuaca hujan, sehingga harus konsisten melakukan perawatan yang sifatnya lebih operasional.
Ia menambahkan, solar panel yang dimiliki MHU berjumlah kurang lebih 3.000 panel.
Baca juga: Dukung Pelestarian Satwa Endemik Kalimantan, PT MHU Inisiasi Penangkaran Rusa di Area Pascatambang
Untuk itu, PT MHU menginisiasi melakukan perawatan secara berkala.
"Solar panel itu jumlahnya banyak dan kami tidak bisa melakukan pembersihan 3.000 panel dalam sehari. Kami lakukan secara berkala," ucapnya.
"Jadi per satu hari misalnya yang dibersihka 50 panel, itu dilakukan terus berulang secara berkala. Sampai panel ke-3.000, kemudian akan mulai lagi ke 50 awal lagi, begitu seterusnya," tandasnya.
Dengan begitu, diharapkan kondisi panel surya akan tetap bersih dan selalu dapat menyerap energi matahari secara optimal.
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.