Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Dukungan PKS Balikpapan ke Anies Baswedan, Sonhaji Beber Peluang Koalisi Lokal

Ketua DPD PKS Balikpapan, H Sonhaji mengaku sudah berkomunikasi dengan Partai NasDem dan Demokrat.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
BERBINCANG - Ketua DPD PKS Balikpapan, H Sonhaji berbincang di Tribun Kaltim Series 'PKS Merapat ke Anies?’ 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diyakini juga turut berpengaruh terhadap hasil Pileg.

Karena itu, partai politik benar-benar memperhitungkan siapa calon presiden yang didukung.

Di tingkat Pusat, koalisi Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS kian mendekati kenyataan.

Anies Baswedan sebagai calon presiden yang diusung menjadi simpulnya.

“Apa yang dilakukan pusat ya tentunya kita juga akan lakukan di daerah. Di daerah sebenarnya kami sudah melakukan komunikasi-komunikasi dengan NasDem dan Demokrat,” kata Ketua DPD PKS Balikpapan, H Sonhaji dalam bincang di Tribun Kaltim Series 'PKS Merapat ke Anies?'.

Lalu bagaimana pengaruh koalisi ini di daerah jika dikaitkan dengan target PKS Balikpapan di Pileg maupun Pilkada, berikut petikan wawancara eksklusifnya.

Baca juga: EKSKLUSIF - PKS Balikpapan Bicara Koalisi Pendukung Anies Baswedan, Sonhaji: Ada Semangat Kemenangan

Sejauh mana faktor Anies Baswedan ini bisa meningkatkan elektabilitas PKS?

Pilpres 2024 ini bergabung dengan Pileg. Jadi bagaimana pun juga orang melihat kalau Pilpres itu adalah figur yang dijual ya.

Kalau kemudian Pileg kita berbicara partai dan calegnya. Makanya nanti figur calon Presiden ini juga mempengaruhi dari partai politik itu.

Siapa figur yang tepat dicalonkan jadi capres itu kemudian bagaimana bisa membawa partai itu meningkat suaranya. Tapi tidak hanya itu, partai sendiri itu harus punya pilar-pilar untuk menuju ke 2024 itu sendiri.

Jadi ini kalau Pilpres dalam rangka meningkatkan elektabilitas dari luarnya, karena faktor pemilihan Presidennya.

Kalau internal PKSnya harus bekerja semaksimal mungkin untuk kemudian menaikkan elektabilitas dari program-program partai itu sendiri dan juga dari caleg-calegnya.

Bagaimana PKS mengawal capresnya di Balikpapan?

Ya kita menunggu nanti kalau deklarasi. Pasti juga ada relawan-relawan ya.

Bicara pemenangan yang sifatnya Pilpres itu nanti pastinya adalah kolaborasi. Bagaimana kita mensosialisasikan program capres dan wapres, kemudian dikawal oleh partai koalisi dan relawan-relawannya.

Kalau strategi khusus, kita tunggu keputusan dari DPP. Membentuk tim pemenangan juga nanti langkah berikutnya setelah deklarasi.

Di daerah mau nggak mau harus terus meningkatkan kerja sama dengan partai-partai koalisi tersebut.

Di pusat kan hampir terbentuk koalisi Demokrat, PKS, dan Nasdem. Apakah juga berlanjut di daerah?

Jadi di daerah ini adalah merupakan gambaran dari pusat ya.

Apa yang dilakukan pusat ya tentunya kita juga akan lakukan di daerah.

Di daerah sebenarnya kami sudah melakukan komunikasi-komunikasi dengan Nasdem dan Demokrat.

Kami sudah melakukan silaturahmi kebangsaan ini dengan partai-partai yang lain juga ke Gerindra, PDIP, PPP, kemaren barusan ke Nasdem ke depan rencananya mau ke Demokrat, Kemudian juga Golkar.

Bicara Pileg 2024, berapa target PKS Balikpapan nanti?

Kalau target tentunya ingin meraih jumlah kursi sebanyak-banyaknya. Kalau di Balikpapan kota ada 45 kursi, mestinya kalau kita mau menang ya 23 kursilah gitu ya.

Tapi kan kita melihat bahwa untuk internal PKS sendiri intruksi dari DPP adalah bertambah kursi dan bertambah suara. Sekarang ada 6 kursi, yang 6 itu kita pertahankan tapi kita juga melaksanakan amanah untuk menambah kursi.

Nah, nanti menambah kursi juga menambah suara.

Maka kemudian tugas yang kita lakukan sekarang adalah terus berusaha meningkatkan pelayanan ke masyarakat untuk dalam rangka meraih penambahan suara itu yang kemudian efeknya akan bertambah pada jumlah kursi.

Idealnya kalau kita bicara Balikpapan, kalau kita mau eksis dan kemudian mengajukan calonnya sendiri minimal 9 kursi dengan aturan 20 persen itu.

Dengan 9 kursi minimal kita juga mempunyai peluang untuk mengajukan kandidat internal PKS untuk maju nanti di Pilkada 2024.

Untuk internal PKS kan kita melihat kemarin di Dapil 3 Balikpapan Barat kita belum lepas. Tapi di Dapil 5 di Balikpapan Utara di daerah itu 2 kursi.

Sekarang ya kita kemudian berusaha untuk melengkapi di Balikpapan tetap dapat satu kursi. Menambah kursi peluangnya ada di Utara, ada di Selatan kemudian di Timur ya.

Kita masih menunggu pembagian Dapil dan jumlah kursinya di KPU yang nanti pada Januari sampai Februari.

Bagaimana dengan Pilkada Balikpapan nanti?

Kalau PKS pasti akan ikut, baik di tingkat pusat, tingkat provinsi maupun kota/kabupaten.

PKS Balikpapan, kita siap untuk kemudian menjadikan partai PKS menjadi salah satu tempat untuk melahirkan pemimpin-pemimpin di tingkat kota Balikpapan.

Di Pilkada 2024 nantikan jumlah kursi yang menentukan. Kita sih sudah mencanangkan minimal kita 9 kursi supaya kemudian di November atau Oktober 2024 itu kan ada Pilkada.

Di Februari itu nanti ada pileg, hasil kursinyakan sebagai modal untuk mengajukan calon kandidat di Pilkada.

Apakah ada gambaran untuk berkoalisi juga dengan partai?

Ya sebenarnya koalisi itu sangat memungkinkan dan kita sudah menentukan transformasi dan kolaborasi. Tentu kita menginginkan membangun kota Balikpapan ini tidak hanya PKS saja.

Misal katakan PKS cukup kursinya, bukan berarti kemudian jumawa cukup saja majukan PKS sendiri. Tetap kita membangun koalisi dan kolaborasi.

Arahan DPP itu, oposisi misalkan, oposisi di tingkat pusat tidak identik dengan oposisi di tingkat daerah.

Makanya kemudian koalisi kita kemarin, di daerah ini tempo hari dengan Gerindra pada waktu mengusung Pak Prabowo dan Pak Sandiaga.

Kalau mungkin kita memang akan membangun koalisi di tingkat daerah. Tapi kalau tidak memungkinkan kita juga bisa berkoalisi dengan partai-partai yang lain.

Nanti katakan dengan Nasdem dan Demokrat memang yang pertama kita memang harus berkomunikasi dengan koalisi yang di tingkat nasional ya.

Tapi kalau di tingkat kedaerahan itu sebenarnya terbuka untuk melihat kebijakan kearifan lokal itu bagaimana. Jadi tetap kita berpatokan di nasional tapi kemudian juga bersifat cair di lokal. (TribunKaltim.co/Wahyudha Ramadani/Bagian 2)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved