Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - PKS Balikpapan Bicara Koalisi Pendukung Anies Baswedan, Sonhaji: Ada Semangat Kemenangan
Kedekatan PKS dan Anies Baswedan sudah terjalin lima tahun lalu, sejak 2018 pada waktu Pilgub DKI Jakarta.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan dijagokan bakal maju di Pilpres 2024.
Setelah Partai Nasdem mengusung, sejumlah partai juga dikabarkan tengah merapat ke mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Salah satu adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kedekatan PKS dan Anies Baswedan sudah terjalin lima tahun lalu, sejak 2018 pada waktu Pilgub DKI Jakarta.
Karena itu, para kader PKS pun sudah mengenal sosok Anies.
“Di internal PKS, secara psikologis memang nggak bisa dipungkiri salah satu kandidat yang mencuat di internal Balikpapan adalah Beliau, Pak Anies Baswedan,” kata Ketua DPD PKS Balikpapan, H Sonhaji dalam bincang di Tribun Kaltim Series 'PKS Merapat ke Anies?’ pada 25 Oktober 2022 lalu.
Baca juga: EKSKLUSIF - Nasdem Duluan Calonkan Anies Baswedan, Ahmad Basir Bicara Koalisi di Balikpapan
PKS juga sadar tak bisa mengusung capres sendirian, harus berkoalisi. Lalu bagaimana pandangan Sonhaji melihat peta kolaisi pendukung Anies, berikut poetikan wawancara eksklusifnya.
Santer kabar PKS mengusung Anies Baswedan menjadi capres di 2024?
Hubungan PKS dengan Anies Baswedan sudah terjalin jauh ya. Lima tahun lalu, 2018 pada waktu Pilgub DKI. Tentunya jauh-jauh hari juga komunikasi dengan beliau sebagai salah satu kandidat untuk Pilpres 2024 sudah mulai mencuat.
PKS dalam menentukan capres itu sepenuhnya hasil musyawarah majelis suro. PKS ini punya majelis suro, jumlahnya 99, inilah yang menentukan siapa capresnya.
Kalau kita lihat perkembangan politik nasional, memang pencapresan Pak Anies Baswedan ini sudah mengerucut ya. Sudah dideklarasikan oleh Nasdem, PKS, dan Demokrat. Itu sudah hampir final ya.
Kalau kita lihat berita ada tim kecil antar 3 partai ini, bahkan arahnya 90 persen koalisi ini sudah, InsyaAllah terbentuk, antara Nasdem, PKS, dan Demokrat.
Hanya 3 partai saja untuk memunculkan nama Pak Anies?
InsyaAllah seperti itu. Tapi kami menunggu informasi dari KMS (Ketua Majelis Suro) menentukan kapan deklarasi itu. Meskipun kita sudah dengar bahwa deklarasi kesepakatan awal dari 3 partai ini di rencanakan 10 November yang akan datang ini.
Berarti di internal PKS sudah selesai penggondokan nama capres?
Kalau kriterianya sudah. Musyawarah Majelis Suro memutuskan untuk calon kandidat presiden 2024 adalah sosok yang pertama adalah Nasional, religius.
Kemudian mengusung harapan, rekam jejak kompeten, kemudian memberikan perubahan pada kebaikan, kemaslahatan bagi Indonesia ke depan.
Sosok itu dianggap ada pada diri Anies Baswedan?
Ya seperti itu, mendekati sosok Pak Anies Baswedan. Tinggal mendeklarasikannya seperti apa, bentuk koalisi lebih dekat seperti apa? Jadi kita tunggu penyelesaian kesepakatan dari ketiga partai koalisi ini.
Apakah ada banyak nama yang digodok atau cuma satu nama di internal PKS?
Sejak awal internal PKS memutuskan mengusung Habib Salim, Ketua Majelis Suro untuk salah satu kandidat capres di 2024. Namun demikian keputusan tidak mesti dari internal PKS, tetap di Musyawarah Majelis Suro yang menentukan.
Kita melihat juga situasi politik dan perkembangan di DPP yang kita rasakan juga, Pak Anies Baswedan merupakan salah satu kandidat dari eksternal ya, yang sangat berpotensi untuk diusung oleh PKS.
Aspirasi dari daerah juga nama Anies Baswedan?
Ya jadi, aspirasi ini sudah pernah disampaikan pada Munas ke 20 PKS di Senayan. Bahkan waktu itu Pak Anies datang untuk diberikan kesempatan beri sambutan.
Sudah ada suasana kebatinan kader, sudah menyebut bahwa kehadiran Pak Anies juga disampaikan sebagai calon Presiden.
Dari Balikpapan siapa nama yang diajukan?
Di internal PKS, secara psikologis memang nggak bisa dipungkiri salah satu kandidat yang mencuat di internal Balikpapan adalah Beliau, Pak Anies Baswedan.
Jadi ini kolektif suara dari daerah kemudian ke wilayah, wilayahlah kemudian yang menyuarakan ke DPP.
Prestasi apa yang dihasilkan oleh Anies sehingga dipilih PKS?
Rekam jejak beliau ya, secara kolektif kita melihat bagaimana beliau membangun provinsi DKI Jakarta sebagai perwujudan miniatur Indonesia.
Kemudian transportasi, itu contoh yang mudah saja. Beliau membangun JIS, juga pembangunan lainnya. Tidak dipungkiri wajah DKI Jakarta sekarang juga berbeda dengan 5 tahun yang lalu begitu.
PKS tak bisa mengusung calon sendiri di pilpres 2024. Lalu apakah Nasdem dan Demokrat saja yang bergabung di koalisi ini?
Saya melihatnya, di nasional sebenarnya PKS mengusung pilar-pilar kemenangan itu dengan melakukan silaturahmi kebangsaan.
Itu sudah kita komunikasikan di awal 2020 bahkan masih dalam situasi Covid, Gerakan silaturahmi kebangsaan ke semua partai dan ormas yang ada di Indonesia.
Dari Munas, disamping jadi pelayan rakyat, ada dua yang dihasilkan, yakni semangat transformasi dan kolaborasi. Ini kita dalam rangka membangun negara Indoensia ini tidak bisa dengan hanya satu kekuatan saja, makanya perlu kolaborasi.
PKS juga menyadari untuk Pilpres itu syaratnya memenuhi Presidential Threshold 20 % . Kita juga selaku partai politik sudah berusaha mengajukan yudisial review, kemarin kita ajukan ideal antara 7 sampai 15 % , tapi keputusannya masih belum bisa terealisasi. Jadi secara realistis PKS menyadari tak bisa megusung capres sendiri.
Makanya perlu koalisi, dan koalisi yang hasil dari silaturahmi kebangsaan dengan partai-partai yang lain ya itu mengerucutnya saat ini dengan Nasdem dan Demokrat. Bukan berarti tidak melakukan komunikasi dan silaturahmi ke partai-partai lain.
Komunikasi tetap berjalan, bahkan di nasional kita lihat di berita kemarin ada PKB yang kemudian berharap PKS merapat di koalisi Gerindra dan PKB dan seterusnya. Dalam artian saat ini PKS membangun koalisi dengan Nasdem dan Demokrat.
Sementara Anies Baswedan tidak bergabung dengan 3 partai ini, berarti ada posisi wapres yang diperebutkan. Bagaimana PKS melihat ini?
Ini cukup menarik ya. Sebenarnya berdirinya satu partai politik itu adalah melahirkan kader-kadernya untuk menjadi alternatif pemimpin skala nasional maupun ke daerah, ini fungsi partai politik.
Dalam hal ini kemudian tadi disampaikan sudah terbentuk tim kecil ya, baik dari Nasdem, PKS, dan Demokrat saat ini sedang terus intens dalam melakukan komunikasi dalam hal salah satunya adalah persiapan calon wapresnya.
Tapi tidak hanya itu, peluang koalisi inikan perlu dikokohkan jadi bicaranya tidak hanya wapres saja, tapi kemudian membangun Indonesia seperti apa dengan koalisi ini.
Penting memang wapresnya ini siapa dan harapannya siapapun wapres yang menjadi pasangan Pak Anies itu bisa jadi faktor pendongkrak suara untuk di 2024.
Tidak bisa dipungkiri kekuatan suara terbesar itu ada di pulau Jawa kan. Dari PKS itu sudah mengkerucut 3 nama dari Internal. Ada Pak Ahmad Heriawan (Aher) Gubernur Jawa Barat 2 periode, kemudian Pak Irwan Prayetno mantan Gubernur Sumatera Barat 2 Periode, kemudian ada Pak Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR.
Dari Demokrat kita paham ada pak AHY yang disorongkan, Tapi sesungguhnya apapun hasil keputusan nanti, tapi membangun koalisi ini, efek koalisi ini bisa dirasakan ada semangat kemenangan di 2024. (Tribun Kaltim/Wahyudha Ramadani/Bagian 1)